Menurut catatan sejarah, Argentina ada banyak orang berkulit gelap yang merupakan orang imigran Afrika abad ke-16 masehi, mereka datang ke daerah bernama Rio De La Plata.
Hingga awal abad 19, populasi rakyat Afro-Argentina cukup tinggi, bahkan mencapai 50% di sejumlah daerah.
Namun sejak masa itulah terjadi penurunan drastis jumlah masyarakat kulit hitam di negeri Diego Maradona.
Ada berbagai faktor yang menjadi penyebab menurunnya jumlah orang-orang kulit gelap di Argentina. Di antaranya perang kemerdekaan Argentina yang terjadi tahun 1810 hingga 1818.
Baca Juga: 3 Pemain yang Tampil 5 Kali di Piala Dunia, Salah Satunya Lionel Messi di Piala Dunia 2022 Qatar
Di mana banyak warga Afro-Argentina laki-laki yang karena diiming-imingi akan dibebaskan dari status budak, ikut berpartisipasi jadi tentara dalam perang tersebut.
Karena jumlahnya yang sangat mendominasi, jumlah korban terbanyak dari perang tersebut juga dari warga kulit hitam.
Sementara, warga wanita berkulit hitam banyak yang melakukan pernikahan antar ras dengan warga non-kulit hitam.
Faktor berikutnya terjadi wabah kolera tahun 1861-1864 yang diikuti oleh wabah penyakit kuning 1871 dimana banyak masyarakat Afro-Argentina yang tersisa terkena wabah ini.