Piala Dunia 2022 Qatar Dianggap Jadi Yang Paling Kontroversial Sepanjang Sejarah, Mengapa?

- 23 April 2022, 13:31 WIB
Piala Dunia 2022 Qatar Dianggap Jadi Yang Paling Kontroversial Sepanjang Sejarah, Mengapa?
Piala Dunia 2022 Qatar Dianggap Jadi Yang Paling Kontroversial Sepanjang Sejarah, Mengapa? /Tangkapan layar twitter @takworldcup

JURNAL SOREANG - Piala Dunia 2022 akan diselenggarakan di Qatar mulai November nanti.

Piala Dunia 2022 Qatar menjadi yang pertama kalinya turnamen itu digelar di Timur Tengah atau negara Arab.

Bahkan untuk pertama kalinya, Piala Dunia akan diselenggarakan di musim dingin lantaran cuaca ekstrem Qatar yang tidak bersahabat di musim panas.

Baca Juga: 5 Wonderkid Argentina Saat Menjuarai Piala Dunia U-20, Salah Satunya Lionel Messi

Cuaca panas di Qatar bisa mencapai 40 hingga 50 derajat selsius.

Selain waktu dan tempat dengan suasana baru, Piala Dunia edisi kali ini juga dianggap yang paling kontroversial sepanjang sejarah.

Mengapa demikian? berikut beberapa alasannya:

1. Laporan tentang kematian pekerja imigran

Menurut laporan The Guardian, lebih dari 6500 pekerja imigran dari India, Nepal, Bangladesh, Pakistan, dan Nepal meninggal dunia sejak Qatar memenangkan hak sebagai tuan rumah 11 tahun lalu.

Baca Juga: Terungkap! Piala Dunia U-20, Awal Mula Dunia Mengenal Sosok Linel Messi

Mereka mengumpulkan temuan-temuan dari sumber pemerintah yang artinya sekitar 12 pekerja migran meninggal setiap minggunya.

2. Catatan hak asasi manusia Qatar

Menurut Amnesty, satu dekade sejak Qatar menjadi tuan rumah, eksploitasi dan penyalahgunaan pekerja telah merajalela.

Sebagian mereka menerima paksaan dan upah yang tidak dibayar hingga jam kerja yang berlebihan.

3. Undang-undang tentang pasangan sesama jenis

Qatar dan negara-negara Timur Tengah terkenal menolak keras aktivitas kaum LGBT.

Baca Juga: Piala Dunia Terkejam Sepanjang Masa! 4 Negara Kuat Gugur di Fase Grup Piala Dunia 2014

Beberapa hari yang lalu, Kepala Keamanan Piala Dunia 2022, Abdullah Al Nasari mengonfirmasi tentang kegiatan LGBT saat turnamen berlangsung.

Dikutip dari sportsfuat, Abdullah mengatakan:

“Jika seorang pendukung melambaikan bendera pelangi di stadion, maka akan disita. Itu bukan karena kami ingin menyinggungnya, tapi justru untuk melindunginya” kata Abdullah.

“Jangan datang dan menghina seluruh masyarakat,”

"Jika tidak, penonton lain bisa menyerangnya," tambahnya.

Baca Juga: Intip Polosnya Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo Saat Kaka Meraih Ballon d'or 2007

Meski demikian, presiden FIFA, Gianni Infantino mendorong agar kaum LGBT tidak takut datang ke Qatar.***

Editor: Rustandi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah