Mitos Kutukan di Liga Champions, Jangan Sentuh Trofi Sebelum Bertanding, Bagimana Dengan Piala Dunia?

- 19 April 2022, 16:46 WIB
Cristiano Ronaldo saat memenangkan Liga Champions, bersama Reak Madrid / tangkap layar Youtube
Cristiano Ronaldo saat memenangkan Liga Champions, bersama Reak Madrid / tangkap layar Youtube /

JURNAL SOREANG-  Sebagai salah satu kompetisi antar kesebelasan yang paling digemari di dunia, Liga Champions seakan tidak pernah kehabisan cerita.

Bertemunya 32 tim terbaik Eropa, membuat tidak ada satupun laga yang mampu dengan mudah ditebak hasil akhirnya

Bahkan tak jarang, kesebelasan yang sudah punya nama besar maupun tradisi yang bagus dalam ajang Liga Champions, harus tumbang saat berhadapan dengan kesebelasan non unggulan, ataupun Kuda hitam.

Baca Juga: Tak Ada Messi dan C Ronaldo, Ini Daftar 5 Pencetak Gol Terbanyak Sepanjang Sejarah Piala Dunia, Siapa Saja?

Liga Champions sendiri, bukan melulu soal menang ataupun kalah mitos angkernya trofi juara juga, seakan menambah deras nafsu peserta untuk bisa ikut mengangkatnya.

Format anyar Liga Champions Eropa digulirkan, pada edisi 1993-1994 terdapat beberapa buah mitos, atau kutukan yang kerap terjadi dalam Liga Champions Eropa.

Mitos yang pertama adalah, tidak ada kesebelasan yang mampu menjadi juara Liga Champions Eropa dalam dua musim berturut-turut.

Baca Juga: Fantastis! Segini Ternyata Gaji Erling Haaland Jika Gabung Manchester City, Cristiano Ronaldo Lewat?

Mitos yang kedua adalah, belum adanya pelatih non-eropa yang berhasil mengantarkan timnya meraih gelar juara Liga Champions.

Sedangkan mitos yang ketiga adalah, kutukan menyentuh trofi Liga Champions sebelum pertandingan.

Untuk mitos yang pertama, telah berhasil dipecahkan oleh raksasa La Liga Real Madrid. Tidak hanya berhasil mempertahankan gelar, mereka bahkan menjuarai Liga Champions sebanyak tiga kali berturut-turut.

Baca Juga: Mantap! Pemkab Bandung Terjunkan 212 Personel Gabungan Pengamanan Mudik Lebaran 2022

Rekor ini bahkan diprediksi akan sangat sulit dipecahkan oleh tim lain, selain mitos juara bertahan Liga Champions yang gagal mempertahankan gelar di musim berikutnya.

Ada juga mitos lain yang kerap terjadi, yaitu pelatih non-eropa yang gagal meraih gelar juara bersama dengan kesebelasan yang mereka latih sejak Liga Champions Eropa berganti format.

Kebanyakan gelar Liga Champions Eropa kerap mendarat di tangan pelatih pelatih asal Eropa.

Baca Juga: Di Piala Dunia Messi dan Cristiano Ronaldo Kalah Tajam Oleh Striker Jerman, Ini Buktinya

Untuk mitos ini sebenarnya, nyaris bisa dipecahkan oleh dua pelatih asal Argentina, yaitu Hector Cuper dan Diego Simeone.

Uniknya, dua pelatih ini memiliki nasib yang sama. Mereka sama-sama gagal dalam partai final Liga Champions Eropa sebanyak dua kali berturut-turut.

Heater Cooper bersama dengan Valencia, gagal dalam partai final menghadapi Real Madrid pada musim 1999 2000, serta ketika bersua dengan Bayern Muenchen pada musim 2000-2001.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa di Kota Palangkaraya, Rabu 20 April 2022

Sementara itu, Diego simeone dua kali gagal dalam partai final oleh lawan yang sama yaitu, Real Madrid. Untuk mitos yang ketiga adalah, larangan menyentuh trofi Liga Champions sebelum pertandingan.

Beberapa mantan pesepak bola yang pernah merasakan partai final Liga Champions memiliki keyakinan tersendiri soal hal tersebut. Mereka percaya dengan mitos tidak boleh menyentuh trofi Liga Champions ebelum laga selesai.

Khususnya ketika mereka memasuki lapangan jelang Kick Off laga puncak. Hal tersebut pernah disampaikan langsung oleh mantan penggawa Liverpool dan Real Madrid, yakni  Fernando morientes.

Baca Juga: Mason Mount Bisa Melampaui Rekor Frank Lampard Jika Mencetak Gol Saat Chelsea Lawan Arsenal

Hal yang sama juga pernah disampaikan oleh mantan bintang AC Milan asal Brasil, Ricardo Kaka.

Ia mengaku menyesal telah menyentuh trofi Liga Champions sebelum laga final. Saat itu, AC Milan kalah dari Liverpool di Final Liga Champions musim 2004-2005 lewat babak adu penalti.

AC Milan sebenarnya unggul 3-0 pada babak pertama, akan tetapi mereka harus gigit jari di akhir pertandingan. Konon, Kaka dan rekannya gennaro Gattuso menyentuh piala pada final Liga Champions 2005.

Baca Juga: Benarkah ada Hubungannya Dengan Lionel Messi! Inilah Alasannya Ronaldo Jr Kenakan Nomor Punggung 24 di Akademi

Mitos ini juga diamini oleh Mega bintang Cristiano Ronaldo. Dirinya mengakui tidak pernah menyentuh trofi Liga Champions, sebelum masuk lapangan itu membawa nasib buruk.***

Editor: Dadan Triatna

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x