Persiapan Piala Dunia 2022 Qatar Diisukan Eksploitasi Pekerja Proyek, Jam Kerja Tak Wajar Tanpa Hari Libur?

- 8 April 2022, 19:00 WIB
Pihak penyelenggara persiapan Piala Dunia 2022 Qatar diisukan telah mengeksploitasi para pekerja proyek dengan jam kerja yang tidak sewajarnya./Instagram/@fifaworldcup/
Pihak penyelenggara persiapan Piala Dunia 2022 Qatar diisukan telah mengeksploitasi para pekerja proyek dengan jam kerja yang tidak sewajarnya./Instagram/@fifaworldcup/ /

JURNAL SOREANG – Isu soal ekploitasi pekerja kontrak untuk pertandingan Piala Dunia 2022 Qatar mencuat baru-baru ini.

Dikabarkan bahwa pihak penyelenggara Piala Dunia 2022 Qatar telah membuat pernyataan mengejutkan bahwa pekerja yang dikontrak untuk persiapan turnamen dieksploitasi secara besar-besaran di Negara Teluk.

Pengakuan tersebut datang setelah penyelidikan oleh Amnesty International yang mengatakan penjaga keamanan pada proyek persiapan Piala Dunia 2022 Qatar dipaksa bekerja dalam kondisi yang disebut "kerja paksa".

Baca Juga: Disindir Wayne Rooney Soal Posisi di Manchester United, Bintang Piala Dunia 2022 Cristiano Ronaldo Tetap Fokus

Menurut informasi penjaga kemanan pada proyek persiapan Piala Dunia 2022 Qatar itu bekerja dengan melebihi jam kerja maksimum 60 jam per minggu dan tidak memiliki hari libur selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Namun, Qatar tidak memberikan rincian pelanggaran yang melibatkan subkontraktor yang bekerja di Piala Dunia 2022 Qatar Antarklub dan Piala Arab pada 2021.

Sementara itu, penyelenggara Piala Dunia 2022 Qatar menyebutkan bahwa ada tiga perusahaan yang ditemukan tidak patuh di sejumlah area.

“Pelanggaran-pelanggaran ini benar-benar tidak dapat diterima dan menyebabkan berbagai tindakan ditegakkan,” katanya, dikutip JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com dari India.com pada Jumat, 8 April 2022.

Baca Juga: Update Kasus Robot Trading Fahrenheit, Polisi Ungkap Ada 550 Korban dan Kerugian Capai Rp480 Miliar

Halaman:

Editor: Handri

Sumber: India.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah