Dirinya tak hanya sekedar melatih, melainkan senantiasa membangun kepercayaan diri dan jiwa para pemain di skuadnya.
Dengan memiliki latar belakang motivator dan komunikator yang baik ia mampu dengan mudah mentransmisikan ide-ide dan strategi pada para anak asuhnya.
Tiga usaha tersebut dapat ditiru dan oleh negara-negara lain di dunia untuk memajukan sepak bolanya termasuk Indonesia yang juga pernah lolos di Piala Dunia pada tahun 1938 silam.***