JURNAL SOREANG - Sebagai tim juara Eropa, cukup miris melihat timnas Italia harus berjalan di jalur play-off demi satu tiket ke Piala Dunia 2022.
Namun, hal itu menjadi wajar karena Italia memang tidak mencerminkan bahwa mereka tim juara di sepanjang babak kualifikasi grup Piala Dunia 2022 zona Eropa lalu.
Kegagalan Italia yang harus rela puncak klasemennya direbut Swiss di akhir-akhir, harus rela dibayar mahal dengan terjerembabnya mereka ke babak play-off Piala Dunia 2022.
Sialnya di babak play-off nanti, Italia akan dihadang musuh-musuh tangguh yang bisa menganggu laju mereka lolos ke putaran final Piala Dunia 2022.
Meski pertandingan pertama Italia "hanya" mendapat lawan Makedonia Utara, tapi jalan terjal justru bakal ditemui Gli Azzurri setelahnya jika berhasil lolos.
Portugal atau Turki adalah kandidat lawan anak asuh Roberto Mancini di partai penentuan jika sanggup melewati hadangan Makedonia Utara.
Semua orang tahu jika Portugal adalah tim kuat yang hanya sedang apes karena harus tergelincir ke babak play-off.
Sementara Turki pun tidak bisa dianggap sembarangan dan tentu tidak akan sama dengan Turki yang dikalahkan Italia 3-0 di EURO 2020 lalu.
Apapun konsekuensinya, bisa lolos dari babak play-off dan melaju ke putaran final Piala Dunia 2022 adalah harga mati bagi pelatih Roberto Mancini.
Pasalnya, ada beberapa hal yang setidaknya akan terjadi jika Italia gagal di babak play-off Piala Dunia tahun ini.
Pertama, Gli Azzurri akan mendapat aib besar jika lagi-lagi gagal di babak play-off.
Empat tahun lalu pada babak yang sama untuk ajang yang sama, Italia harus menelan pil pahit karena terpaksa absen dari Piala Dunia 2018 setelah kalah dari Swedia.
Baca Juga: SU terduga Teroris Tewas ditembak mati oleh Densus 88 Anti Teror, Lalu Apa itu terorisme?
Andai kegagalan ini terulang, maka mereka akan meninggalkan cela paling memalukan dalam sejarah sepakbola Negeri Pizza karena untuk kedua kalinya secara berturut-turut gagal lolos ke putaran final Piala Dunia.
Kedua, yaitu gengsi sebagai juara Eropa. Terakhir kali jawara Eropa yang gagal tampil di Piala Dunia adalah Yunani, 16 tahun lalu.
Apabila Italia tak mampu tampil di Piala Dunia 2022, bisa-bisa pencapaian mereka menjadi juara di EURO 2020 lalu dianggap kebetulan, terlebih saat itu Leonardo Bonucci dan kawan-kawan "hanya" menang lewat adu penalti melawan Inggris.
Ketiga, adalah nasib pelatih Mancini. Meski beberapa waktu lalu ia mengukir rekor dengan membawa Italia tidak terkalahkan di 38 pertandingan, akan tetapi catatan manis itu tidak ada artinya jika tidak becus membawa Gli Azzurri lolos ke Piala Dunia.
Namun, Mancini sendiri sudah sempat mengutarakan akan mundur jika gagal membawa Nicolo Barella cs ke Qatar 2022.
Terakhir, dan yang paling penting, ialah masa-masa emas pemainnya. Susah payah sekali Italia membangun regenerasi pemain sepeninggal era tim Juara Piala Dunia 2006.
Butuh bertahun-tahun Italia menemukan dan membentuk komposisi pemain-pemain bintang seperti sekarang.
Andai Italia tidak bisa ambil bagian di Piala Dunia 2022, itu hanya membuang-buang waktu dan masa keemasan beberapa pemainnya sekarang.
Jika harus menunggu empat tahun lagi, tidak ada jaminan pemain-pemain seperti Nicolo Barella, Federico Chiesa, Marco Veratti atau Manuel Locatelli masih berada di top performa seperti saat ini.
Baca Juga: Marc Marquez Gagal Podium di MotoGP Qatar: Saya Main ‘Aman’, Sampai Kapan?
Terlebih bagi beberapa penggawa yang sekarang telah berada di akhir-akhir masa produktifnya seperti Leonardo Bonucci, Jorginho, Ciro Immobile, Lorenzo Insigne dan tentu saja Giorgio Chiellini.
***