Network
JURNAL SOREANG – Trent Alexander Arnold pemain muda yang kini membela Liverpool itu punya cerita unik tentang bagaimana ia menunggu sebuah bus.
Alexander Arnold menceritakan bahwa ia harus menunggu selama 14 tahun lamanya untuk menunggu bus kedua.
Alexander Arnold yang saat itu masih sekitar 6 tahun begitu bahagia ketika bus pertama nya tiba.
Bus tersebut adalah berisi para pemain Liverpool yang berjalan mengelilingi kota sembari membawa trofi juara Liga Inggris Liga Champion Eropa.
Liverpool keluar sebagai juara setelah mampu memenangkan laga final yang begitu dramatis melawan AC Milan.
Tepat pada tahun 2005 tawa seluruh bahagia penggemar Liverpool pecah, tangis haru orang-orang yang haus akan kejayaan terlihat nyata di setiap sudut kota.
Baca Juga: Waspada! Dampak Negatif Ponsel yang Bisa Picu Penyakit Mematikan, Apa Saja?
Alexander Arnold kecil begitu bahagia ia merasa begitu senang karena tim asal kota kelahiran nya muncul sebagai pahlawan Eropa.
Yang masih ingat betul ketika bus yang berisi para pemain Liverpool lewat di jalanan depan rumah nya.
Dengan raut muka senang dan tidak percaya ia memandangi tiap wajah pemain Liverpool yang beberapa di antaranya mengangkat trofi juara Liga Inggris Liga Champion Eropa.
Baca Juga: Masuk Lineup Queendom 2! Berikut 8 Fakta Jinsoul LOONA, Belajar Piano Selama 9 Tahun?
Alexander Arnold merasa terinspirasi untuk bisa menjadi seperti para pemain kala itu, Arnold sedari kecil begitu sangat mencintai Liverpool.
Ia mengatakan Arnold selalu ada cerita dengan tim tersebut, bersama sang kaka ia selalu bersorak kegirangan kala Liverpool meraih kemenangan.
Alexander Arnold bercerita kalau ia selalu mengintip lewat kaca mobilnya sebuah stadion kebanggan kota Anfield begitu orang-orang menamainya.
Dalam benak nya selalu terselip pertanyaan seberapa mewah bagian dalam stadion itu dan seberapa luar biasa atmosfer yang ada di dalam nya.
Hingga pada akhirnya Alexander Arnold mendapatkan kesempatan yang begitu luar biasa sebelum Liverpool meraih gelar juara dalam perjalanan atau tepat pada fase perempat final.
Mereka harus berhadapan dengan tim kuat asal Italia Juventus, Arnold mendapatkan kesempatan di stadion kebanggaan.
Ia merasa sangat bahagia menurut nya Anfield adalah stadion yang benar-benar megah, ia tidak pernah lupa dengan suasana saat itu.
Baca Juga: Penyelidikan Doni Salmanan dalam Kasus Dugaan Investasi Bodong Binomo, Polisi Periksa 7 Orang Saksi
Alexander Arnold sendiri telah memulai karir juniornya di Liverpool pada tahun 2004 ketika bakatnya ditemukan oleh pelatih akademi Ian Barrigan.
Tumbuh di daerah yang sangat dekat dengan tempat latihan Liverpool, Arnold menyukai sepak bola sejak usia dini dan suka mengintip dari pagar atau tembok saat tim kebanggaan Liverpool menjalani latihan.
Liverpool menjadi kehidupan kedua bagi Arnold, ia tumbuh bersama Liverpool menjadi anak yang ditakdirkan untuk Liverpool.
Baca Juga : SPAN PTKIN 2022 Sudah Dibuka, Lihat Cara Daftar, Syarat dan Ketentuannya, Apa Saja?
Apapun yang terjadi Liverpool selalu menjadi topik utama di setiap alur cerita yang mengikuti jejaknya.
Alexander Arnold terus berkembang di akademi Liverpool ia kemudian pindah ke tim U-16 dan melanjutkan karirnya ke tim U-18 di mana ia menjadi kapten tim.
Dia sangat ingin tampil di tim utama, Arnold sangat percaya bahwa keyakinan dan tanggung jawab bisa membawanya ke panggung kejuaraan.
Baca Juga: Lolos Piala Dunia Qatar 2022, Inggris Punya Olahraga Tak Biasa, Ekspresi Wajah Jelek, Berani Coba?
Jelang musim 2015/2016, Arnold dipilih dalam skuad tim utama oleh manajer Brandon Roger untuk berlaga di perang musim melawan Swindon Town.
Alexander Arnold kemudian melakukan debut kompetitifnya pada 25 Oktober 2016 dalam pertandingan melawan Tottenham Hotspur di babak keempat Piala Liga.
Alexander Arnold juga melakukan debutnya dengan cukup baik sehingga dia masuk ke Efl Cup Best XI.
Hingga akhirnya Arnold melakukan debutnya di Liga Inggris ia tampil sebagai pemain pengganti dan memenangkan pertandingan 3-0 atas Middlesbrough.
Di penghujung musim akhirnya Alexander Arnold terpilih sebagai pemain muda Liverpool, ia juga masuk nominasi Liga Inggris musim 2016/2017.
Ini adalah perjalanan khusus yang mengarah untuk menjadi seorang ksatria di setiap pertempuran yang ada.***
