Network
JURNAL SOREANG - Invasi Rusia di Ukraina masih menjadi perbincangan hangat.
Bos Chelsea Roman Abramovich pun terkena imbasnya, dan dituntut untuk mundur.
Walaupun bersama dengan Abramovich Chelsea bertransformasi menjadi klub yang sehat keuangannya.
Baca Juga: Resmi! Timnas Rusia Dihukum FIFA, Dipastikan Otomatis Gugur di Babak Playoff Piala Dunia 2022
Namun hal itu bukanlah alasan, karena nilai kemanusiaan sejatinya jauh lebih penting dari pengelolaan suatu klub.
Penggemar Chelsea menjadi dilematis terhadap kejadian ini, mereka memuji kinerjanya namun tidak suka kekejaman negaranya.
Penggemar Chelsea yang tiba untuk menyaksikan laga final Piala Liga di Wembley pada hari Minggu mengatakan.
Mereka berdebat tentang keberhasilan pemilik Chelsea, mendebatkan kehebatan Roman Abramovich yang bisa mengubah klub menjadi kekuatan sepak bola Eropa dan persoalan invasi Ukraina oleh negara asalnya, Rusia.
Roman Abramovich, salah satu pengusaha paling sukses dari Rusia, membeli Chelsea pada tahun 2003.
Menghabiskan ratusan juta pound, yang diinvestasikan untuk membantu The Blues yang saat itu krisis.
Di era Abramovich mereka bisa memenangkan gelar Liga Premier sebanyak lima kali dan Liga Champions Eropa dua kali.
Mereka telah meraih lebih banyak trofi daripada klub Inggris lainnya selama 10 tahun terakhir.
Tetapi taipan Rusia itu secara resmi meninggalkan London setelah pemerintah Inggris menunda memperbarui visanya pada 2018.
Menyusul percobaan pembunuhan terhadap mantan agen ganda Rusia di Inggris, yang dituduhkan kepada Moskow.
Invasi Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina pekan lalu telah menyoroti pengusaha Rusia di Inggris di mana banyak seruan agar klub itu diambil alih pemerintah dari Abramovich.
Baca Juga: Prediksi Cinta Capricorn, Aquarius dan Pisces Hari Ini, Masa Depan ada Ditangan Anda
Pada hari Sabtu, Abramovich memilih mundur dari manajemen Chelsea, dengan mengatakan dia telah memberikan pengelolaan klub kepada wali yayasannya.
Namun pernyataan itu tidak menyebutkan invasi ke Ukraina, yang mengundang kecaman luas.
"Sayangnya dia tidak menjauhkan diri dari Putin," kata Mike Emberley, seorang pendukung Chelsea.
"Dia luar biasa untuk klub kami. Saya hanya berharap dia mengutuknya... Dia tidak mengambil uang dari klub. Hanya saja apa yang terjadi di Ukraina menjijikkan," ungkap Mike.
Chelsea mengeluarkan pernyataan dengan mengatakan, situasi di Ukraina mengerikan dan sebabkan banyak kerusakan.
Namun sekali lagi mereka tidak mengecam aksi Rusia dalam pernyataanya yang membuat pendukung Chelsea geram.
Para pendukung Chelsea mengatakan pada Sabtu malam bahwa mereka mendukung rakyat Ukraina dan sedang mendesak klarifikasi atas masa depan Abramovich di Chelsea.
Para pendukung Chelsea mengatakan mereka juga tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi antara pemilik dan klub.
Tapi mereka mengatakan dia tetap nyaman dengan kepemilikan Abramovich setelah Rusia menyelamatkan klub.
Baca Juga: Prediksi Cinta Libra, Scorpio dan Sagitarius Hari Ini, Pecahkan Masalah Bersama Pasangan
Dari masalah keuangan yang mendalam hampir 20 tahun yang lalu dan dia mencontohkan klub Inggris lainnya yang pemilik klubnya kontroversial.
"Bukan hanya Chelsea. Lihat saja Manchester City dan Newcastle," katanya.
Manchester City dan Newcastle dimiliki masing-masing oleh investor negara dari Uni Emirat Arab dan Arab Saudi, kedua negara juga memiliki masalah yang sama tentang hak asasi manusia.
Baca Juga: HMD Global Keluarkan Nokia C2 2nd, C21, C21 Plus, HP Android Entry Level!
Penggemar Chelsea dan Liverpool mengambil bagian dalam tepuk tangan satu menit sebelum pertandingan.
Untuk menyatakan dukungan kepada rakyat Ukraina dan penggemar Liverpool menyanyikan lagu mereka yang paling terkenal, "You'll Never Walk Alone."
Semua bersatu mendukung Ukraina, demi rasa kemanusiaan mereka mengecam dan memprotes aksi Rusia yang disinyalir merupakan suatu pelanggaran HAM.***
