Namun, jika harus mencari cacat dari sang juara bertahan ini mungkin adalah mengenai perubahan formasi yang diterapkan Didier Deschamps baru-baru ini.
Meski sejauh ini berjalan lancar, tetapi formasi 3-4-1-2 yang mulai dikembangkan Deschamps belum sepenuhnya pakem karena belum cukup teruji di level kompetisi yang lebih tinggi.
Baca Juga: Berikut Jajaran Lineup yang Akan Membintangi Acara Queendom 2, Akan Ada Hyolyn?
Buktinya di Piala Eropa 2020 lalu, Perancis tersingkir saat menggunakan pola ini saat berhadapan dengan Swiss, padahal sebelumnya 4-2-3-1 menjadi formula yang digunakan sejak awal turnamen.
2. Jerman
Sejak kedatangan Hansi Flick di kursi kepelatihan timnas Jerman, ia berusaha keras untuk mengembalikan ketajaman Timo Werner yang mengalami kemunduran performa dalam dua tahun terakhir.
Alasannya jelas, Flick adalah penganut pola 4-2-3-1 yang sangat membutuhkan sosok penyerang tunggal di depan.
Maka dari itu, jika Timo Werner gagal menjalankan skema Flick dengan baik, kemungkinan posisi tersebut diisi Thomas Muller yang bukan seorang target-man murni atau Kevin Volland yang jauh belum teruji di level internasional.
3. Spanyol
Meski memiliki talenta muda yang sangat melimpah, Luis Enrique sepertinya masih belum menemukan kombinasi yang pas hingga saat ini.
Khususnya tiga pos di depan dalam formasi 4-3-3 yang mana trio tersebut sering dibongkar-pasang mantan pelatih Barcelona ini.