Network
JURNAL SOREANG - Memiliki skuad mewah merupakan privilage bagi setiap pelatih, terutama di kejuaraan selevel Piala Dunia.
Untuk Piala Dunia 2022 di Qatar mendatang, Gareth Southgate dan Roberto Martinez mungkin menjadi pelatih yang sangat beruntung karena timnas-timnas yang dilatihnya punya skuad mewah.
Akan tetapi, baik Gareth Southgate di timnas Inggris maupun Roberto Martinez di timnas Belgia, keduanya sama-sama mengemban misi berat di Piala Dunia 2022.
Pasalnya, cukup banyak yang meragukan Gareth Southgate dan Roberto Martinez dengan alasan latar belakang mereka sebagai pelatih yang minim dan bahkan non-prestasi.
Gareth Southgate
Cukup mengejutkan saat Federasi Sepakbola Inggris mempermanenkan Gareth Southgate sebagai pelatih utama pada November 2016 silam, terlebih Southgate terbilang sebagai "anak baru" di dunia kepelatihan.
Southgate yang mulanya hanya ditunjuk jadi pelatih sementara sepeninggal Roy Hudgson, ternyata bisa menjalankan tugasnya dengan baik di babak kualifikasi Piala Dunia 2018.
Tiga laga Inggris di bawah arahan Southgate saat masih jadi pelatih sementara, dilalui dengan dua kemenangan dan sekali imbang, hasil tersebut tampakya cukup membuat FA langsung jatuh cinta pada kinerja mantan bek Middlesbourgh ini.
Namun, kepercayaan yang didapatkan Southgate berhasil ia bayar tuntas saat membawa The Three Lions melaju sampai ke babak semifinal Piala Dunia 2018.
Di Piala Eropa 2020 pun Inggris bertransformasi menjadi tim yang bukan hanya dihuni skuad mewah, tapi juga tampil sangat impresif hingga final meski akhirnya kalah dari Italia lewat adu penalti.
Dari dua hasil besar itu, tak hanya FA yang semakin jatuh cinta, para Hooligans Inggris pun mulai banyak berharap kepada pelatih yang juga pernah membesut timnas Inggris U-21 ini.
Piala Dunia 2022 menjadi kesempatan lain bagi Southgate untuk membuktikan diri.
Dibekali pemain-pemain seperti Kyle Walker, Mason Mount, Raheem Sterling, Harry Kane, hingga Phil Foden, bisakah kali ini Southgate meraih medali sekaligus trofi pertamanya sebagai pelatih?
Baca Juga: Belum Puas dengan Ranking FIFA Terbaru, Berikut Agenda yang Disiapkan Timnas Indonesia di Tahun 2022
Roberto Martinez
Meski "hanya" punya gelar Piala FA di CV-nya, Roberto Martinez tetap dipercaya untuk memimpin sebuah tim yang berisi pemain-pemain kelas dunia seperti Thibaut Courtois, Eden Hazard, Kevin De Bruyne, dan Romelu Lukaku.
Sepak terjangnya yang mencuat kala melatih tim-tim medioker Liga Inggris, membuat namanya melambung, apalagi saat ia melatih Everton di periode 2013 hingga 2016.
Martinez didapuk jadi manager timnas Belgia setelah Piala Eropa 2016 menggantikan Marc Wilmots yang gagal total meski dibekali materi pemain-pemain bintang.
Martinez membawa perubahan cukup signifikan bagi timnas berjuluk Setan Merah ini saat mencatat rekor dalam sejarah negara tersebut dengan meraih peringkat ke tiga di Piala Dunia 2018 lalu.
Baca Juga: Gak Mau Main di Piala Dunia 2022 Qatar, 5 Bintang Ini Pilih Pensiun Padahal Negaranya Lolos
Bahkan berkat hasil memukau Belgia di Piala Dunia 2018 dan beberapa hasil internasional setelahnya, Kevin De Bruyne cs telah nyaris 4 tahun menduduki peringkat 1 ranking FIFA (sejak 2018).
Sayangnya, Martinez pernah gagal mengaplikasikan "raja dunia" itu saat Piala Eropa 2020 lalu di mana mereka hanya sanggup melaju sampai babak perempatfinal.
Piala Dunia 2022 bisa jadi kesempatan terakhir Roberto Martinez untuk membuktikan apakah ia masih tetap pantas memimpin tim terbaik FIFA yang berisi pemain-pemain kualitas bintang lima.
***
