Baca Juga: Profil Hwang Jae Gyun, Calon Suami Jiyeon T-Ara yang Berprofesi Sebagai Atlet Baseball
UEFA menolak berkomentar, sementara pejabat dengan panitia penyelenggara Qatar tidak dapat segera dihubungi.
Keputusan pada bulan Desember 2010 untuk memberikan Piala Dunia kepada Qatar mengejutkan banyak orang mengingat kurangnya penonton lokal yang potensial untuk pertandingan tersebut.
Cuaca musim panas yang sangat panas, dan kinerja yang buruk dari tim nasional negara tersebut. Ini akan menjadi negara Arab pertama yang menjadi tuan rumah kompetisi tersebut.
Surat kabar Le Monde melaporkan bahwa jaksa secara khusus melihat ke makan siang yang diselenggarakan oleh presiden Prancis saat itu, Nicolas Sarkozy, sembilan hari sebelum pemungutan suara yang memberikan piala kepada Qatar.
![Penyelenggaran Piala Dunia 2022 Qatar memiliki beberapa masalah dalam persiapannya/instagram @worldcup.2022.qatar](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2022/02/10/3770736660.jpeg)
Platini dan Sheikh Tamim Ben Hamad Al Thani, yang merupakan perdana menteri Qatar dan sekarang menjadi emir negara itu, menjadi tamu dalam makan siang tersebut.
Platini sejak itu mengakui bahwa dia mendukung Qatar atas tawaran saingan dari Amerika Serikat dalam pemungutan suara, tetapi mengatakan Sarkozy "tidak pernah memintanya", kata surat kabar itu.
Dua ajudan Sarkozy saat itu, saat itu sekretaris jenderal Elysee Claude Gueant dan penasihat Sarkozy untuk olahraga Sophie Dion, juga diinterogasi oleh polisi pada hari Selasa, sumber peradilan mengkonfirmasi kepada Reuters.
Seorang juru bicara Sarkozy menolak berkomentar. Seorang pengacara untuk Dion tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.