5 Alasan Mengejutkan Piala Dunia 2022 Tidak Layak Digelar di Qatar, Harusnya Dipindahkan ke Negara Lain?

- 11 Februari 2022, 10:39 WIB
Gambar Ilustrasi. Di balik meriahnya pesta Piala Dunia 2022 Qatar, terselip cerita sedih dari keluarga korban buruh migran/instagram @qatarday
Gambar Ilustrasi. Di balik meriahnya pesta Piala Dunia 2022 Qatar, terselip cerita sedih dari keluarga korban buruh migran/instagram @qatarday /

Setiap kali gelombang panas melanda negara Barat yang tidak terbiasa dengan suhu seperti itu, kru berita TV yang giat hampir pasti akan mencoba menggoreng telur di kap mobil, atau bahkan mungkin di trotoar.

Jika mereka mencoba trik itu di Qatar, mereka bisa membuka kafe yang menjual sandwich telur goreng kepada orang Inggris yang lewat, karena panasnya, seperti yang Anda tahu sekarang, benar-benar tak tertahankan.

Baca Juga: Mengejutkan! Ternyata, Idol K-POP Beomgyu TXT Benar-Benar Fanboy Rose BLACKPINK

Ketika mereka bermain untuk turnamen tersebut, tawaran Qatar menampilkan segala macam skema yang tidak masuk akal, termasuk AC untuk lapangan dan 'awan matahari' mengambang yang akan menaungi lapangan, seperti yang dilaporkan oleh The Daily Mail.

Agak tak terhindarkan, ini ternyata tidak bisa dijalankan, jadi jika turnamen dimainkan pada waktu tradisional yang dijanjikan sepanjang tahun, suhunya akan mencapai rata-rata 105 derajat Fahrenheit, menurut Al Jazeera.

Efek dari membuat orang bermain olahraga dalam kondisi seperti itu seharusnya sudah jelas, tetapi untuk contoh apa yang mungkin terjadi, kita hanya perlu beralih ke Australia Terbuka tahun ini.

Ketika permainan harus dibatalkan pada beberapa kesempatan setelah suhu mencapai 105 derajat, dan pemain Inggris Jamie Murray harus dirawat karena sengatan panas, seperti yang dilaporkan The Guardian.

Baca Juga: Resmi Pertamina Jadi Sponsor Utama MotoGP Indonesia 2022 Sampai 2024, ini Kata Dorna

Tidak seperti di tenis, FIFA tidak memiliki kebijakan untuk kondisi cuaca ekstrim di turnamennya, melainkan hanya menyarankan pemain untuk minum banyak air.

Sayangnya, mereka juga tidak menyampaikan kebijaksanaan bijak bahwa para pemain mungkin juga harus bernapas masuk dan keluar jika mereka ingin tetap berlarian.

Halaman:

Editor: Azmy Yanuar Muttaqien

Sumber: Bleacher Report


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah