Momen Tak Terlupakan Dalam Sejarah Piala Dunia yang Tertangkap Kamera, Salah Satunya Tangan Tuhan Maradona

- 25 Januari 2022, 12:49 WIB
lustrasi Momen Tak Terlupakan Dalam Sejarah Piala Dunia yang Tertangkap Kamera, Salah Satunya Momen Si Tangan Tuhan Maradona
lustrasi Momen Tak Terlupakan Dalam Sejarah Piala Dunia yang Tertangkap Kamera, Salah Satunya Momen Si Tangan Tuhan Maradona /

JURNAL SOREANG – ada banyak momen dalam dunia sepak bola dunia yang tak terlupakan dalam sejarah, dan terabadikan dalam kamera.

Momen tersebut yang tercatat dalam sejarah piala dunia sangat lah beragan dari berbagai kejadian, mulai dari tendangan yang tidak masuk diakal, rasa kecewa karena tendangannya gagal bahkan sampai Tindakan yang diluar dugaan.

Berikut momen piala dunia tak terlupakan dalam sejarah, yang dikutip JURNAL SOREANG dari buku 1001 Olahraga Aneh, Unik, Dan Top Dunia, berikut ulasannya.

Baca Juga: Keren 5 Pemain sepak Bola Tercantik di Dunia, Salah Satunya Hope Solo Penjaga Gawang Saint Louis Athletica

1.Italia vs Brasil (USA, 1994) Tendangan Bola ke Udara

Baggio adalah bintang tumpuan bagi italia di Piala Dunia 1994. Rata-rata, ia mencetak gol ketika Italia melawan Nigeria, Spanyol, dan Bulgaria, sampai final bersua dengan Brasil.

Namun, tampaknya beban yang dipikulnya terlalu berat sehingga ia memaksakan diri untuk bermain meski kakinya cedera. Saat adu penalti, Baggio adalah penendang terakhir yang menjadi harapan Italia.

"Saya sangat siap ketika itu," katanya, biasanya saya menggunakan sisi kaki untuk menendang. Karena saat itu saya sudah tidak bertenaga lagi, saya berusaha menendang sekencang mungkin.

Baca Juga: Untuk Besok Persija Vs Persita, Maman Abdurahman CS Perkuat Lini Pertahanan dari Belakang

Ternyata benar jadinya, tendangan itu sangat kencang sampai melewati mistar gawang, seketika itu pula ia berlutut lemas, ia gagal.

2.Belanda vs Jerman (Italia, 1990) Ludah Rijkaard Kepada Voller

Semua orang menantikan partai antara Belanda melawan Jerman di putaran kedua Piala Dunia 1990. Namun, yang terjadi adalah kekecewaan, karena partai itu sendiri berakhir dengan antiklimaks.

Para pemain Belanda terlalu bergaya dalam bermain, sementara Jerman yang dipimpin Juergen Klinsmann lebih menguasai pertandingan.

Satu-satunya kontribusi Frank Rijkaard untuk Belanda adalah ludahnya untuk Rudi Voller. Voller yang tidak bersalah, berjalan keluar dari lapangan dengan penuh rasa heran.

Voller mungkin dapat memaafkan Rijkaard karena ia tampil gemilang dalam turnamen, tetapi bagi Rijkaard, hal itu memalukan.

Baca Juga: Ichal Muhammad Mengaku Diancam Keselamatannya, Setelah Bongkar Gelapnya Dunia Trading Binary Option

3.Prancis vs Italia (Jerman, 2006) Sundulan Zidane

Prancis bertemu Italia di final, ketika di menit ketujuh, si jenius dari Prancis mampu mencetak gol. Keunggulan Prancis tercipta oleh tembakan manis playmaker Real Madrid itu.

Lantas serangan demi serangan semakin terasa kencang dilakukan Henry dan tim. Memasuki menit ke-19, Italia mendapat kesempatan tendangan pojok.

Marco Materazzi melalui tandukan mautnya berhasil menyapu bola umpan dari Andrea Pirlo. 1-1 skor sementara. Sepuluh menit menjelang babak kedua berakhir, tiba-tiba wasit Horacio Elizondo menghentikan pertandingan.

Baca Juga: Mengejutkan! Tiga Wisudawan Terbaik STAI Sabili Dapat Hadiah Domba, Ini Maksudnya

Di layar terlihat Materazzi terkapar menahan sakit. Tak berapa lama, muncul tayangan replay. Zidane menanduk Materazzi.

Ya, si pemain low profile itu melakukan tindakan konyol yang dihadiahi kartu merah, akhirnya Italia menjadi juara.

Alasannya, kapten timnas Prancis itu mengaku tidak tahan dengan provokasi Marco Materazzi yang menurut pendengarannya tiga kali melontarkan kalimat yang menghina ibu dan saudara perempuannya. Secara terbuka Zidane menyampaikan permohonan maaf atas perbuatan memalukan itu.

Baca Juga: Ingat! Besok Persija Vs Persita, Maman Abdurahman: Pemain Belakang Siap Kawal Gawang Andritany Ardhiyasa

4.Inggris vs Argentina (Meksiko, 1986) Gol Tangan Tuhan

Tindakan Diego Armando Maradona mungkin tidak dapat dimaafkan, tetapi mungkin para pemain Inggris juga harus disalahkan.

Tampaknya Inggris tidak pernah beruntung. Keberuntungan terakhir kali ketika wasit dari Rusia mengesahkan gol mereka di tahun 1966.

Tapi hukum karma kembali diderita Inggris saat Piala Dunia 1986. Pertandingan babak kedua telah berlangsung selama 10 menit, dan keduanya masih berjuang untuk menciptakan gol.

Baca Juga: Keras! Baru Masuk Babak 16 Besar, Piala Afrika 2022 Banjir Kartu, Tim Mana yang Paling Kotor?

Tiba-tiba Steve Hodge, bek Inggris, menyapu bola tidak sempurna, sehingga bola justru mengarah ke kotak penaltinya sendiri.

Peter Shilton mencoba melompat dan menangkap bola sebelum Maradona berhasil menyundulnya. Akan tetapi, ada satu hal yang menyebabkan Maradona dapat menjangkau bola itu lebih dahulu.

Ia menggunakan tangannya. Bola terpantul dan masuk ke dalam gawang. Wasit Ali Beneceur mengesahkan gol itu.

Setelah itu, Maradona kembali mencetak gol kedua bagi Argentina. Momen ini menjadi legenda karena masyarakat Argentina menganggap Diego Armando Maradona sebagai tuhan dalam dunia persepakbolaan Argentina.***

Editor: Handri

Sumber: buku 1001 Olahraga Aneh, Unik, Dan Top Dunia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x