Waduh! Pemain Ini Cuma Dihargai Rp100, Rekor Pemain Termurah Liga Indonesia, Kok Bisa?

- 4 Januari 2022, 17:13 WIB
Ilustrasi Uang kertas nominal Rp100
Ilustrasi Uang kertas nominal Rp100 /Wildan apriadi /Instagram @uangindo

JURNAL SOREANG - Rekor transfer pemain pernah terjadi di Liga Indonesia, bukan yang termahal, melainkan termurah!

Indrianto Setyo Nugroho menjadi pemain yang memegang rekor transfer termurah dalam sejarah sepakbola Indonesia.

Pada era kompetisi Galatama, ia resmi dijual oleh klub Arseto Solo ke Pelita Jaya dengan harga Rp100. Ya, seratus rupiah, tidak kurang angka nol.

Baca Juga: 8 Rumah Tertua di Dunia, Berapa Tahun Usianya? Berikut Ini Daftar dan Fakta Lengkapnya

Bukan karena saat itu Rp100 cukup besar, kalau dibandingkan dengan nilai sekarang mungkin hanya sekitar Rp1000.

Harga Rp100 itu diberikan Arseto sebagai puncak kekesalan mereka kepada pemain yang berposisi sebagai penyerang itu.

Kisruh bermula saat Indrianto pulang dari program PSSI Primavera ke Italia selama dua tahun. Sebelumnya, ia pemain binaan Diklat Arseto.

Saat pulang pada awal Maret 1996 ia sempat kembali berlatih bersama Arseto di Kadipolo, Solo.

Baca Juga: Wajib Tahu, Berikut Alasan Kenapa di Jepang tak Ada Tong Sampah

Tetapi seiring itu, PSSI tiba-tiba memutuskan bahwa semua pemain eks Primavera akan dilepas ke klub yang mengajukan penawaran tertinggi.

Masalah kian panas saat Indrianto mengatakan pernyataan kontroversial di salah satu media olahraga.

Ia menyatakan bahwa dirinya tak merasa dibesarkan oleh Arseto. Ia kemudian ikut berlatih bersama Pelita Jaya yang dimiliki Nirwan Bakrie.

Sementara Nirwan yang juga menjabat sebagai Direktur Komite Timnas PSSI sekaligus penyandang dana proyek Primavera mengatakan bahwa meski tercatat sebagai pemain Arseto, Indrianto tidak terikat kontrak.

Baca Juga: Waduh! Di Jepang tak Ada Tong Sampah, Bagaimana Kalau Mau Nyampah?

Arseto jelas kecewa. Klub yang dimiliki oleh putra Keluarga Cendana, Sigit Harjoyudanto, ini pun geram diperlakukan seperti itu.

PSSI sampai harus ikut turun tangan dan mempertemukan Pelita Jaya dengan Arseto di kantor sekretariat liga.

Dalam pertemuan itu, sebagai jalan tengahnya Pelita bersedia membeli Indrianto dari Arseto.

Klub Solo yang telanjur sangat kecewa dan merasa terhina, merasa harus membalas perlakuan yang mereka terima sebelumnya.

Baca Juga: Gila! China Punya 5 Lomba Paling Mesum Sedunia, Mulai dari Payudara Terindah Sampai Kontes Lepaskan Bra

Penghinaan dibalas dengan penghinaan. Arseto kemudian bersedia menjual Indrianto namun dengan harga Rp 100.

Di hari itu juga, Pelita langsung melunasi transfer itu dengan uang kertas Rp 100 dan Indrianto resmi menjadi milik mereka.

Beberapa hari kemudian, Indrianto yang entah bagaimana perasaannya, juga merasa terhina. Ia merasa lebih baik dirinya bebas transfer ketimbang hanya dihargai dengan seratus rupiah.***

Editor: Rustandi

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah