Network
JURNAL SOREANG - Pengamat sepakbola Tommy Welly atau yang akrab disapa Bung Towel, menjawab penjelasan Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahjono, soal status sertifikat kepelatihan dan 'jabatan aneh' Luizinho Fernando Silva Passos.
Seperti diketahui, Passos merupakan pelatih kiper Persib, yang pada Daftar Susunan Pemain (DSP) saat laga Persib vs Barito Putera, dicantumkan sebagai "Video Technical Analyst".
Menurut Bung Towel, penjelasan Teddy sebenarnya sudah berisi pengakuan bahwa lisensi kepelatihan Passos sebagai pelatih kiper Persib, memang belum sesuai regulasi, sehingga status jabatannya dalam DSP diubah.
Baca Juga: Tak Rekrut Pemain Ini, Persib Kembali Gagal Jadi Tim dengan Pemain Termuda Liga 1 2021
"Artinya ada syarat lisensi kepelatihan yang belum terpenuhi, maka kemudian Passos di DPS ditempatkan sebagai Video Technical Analyst. Persib tentu punya alasannya dan itu normal, wajar," kata Bung Towel dalam video berjudul "PERSIB BEREAKSI, YANG BIKIN REGULASI SEMBUNYI", di kanal Youtube GOCEK BUNGTOWEL.
Namun ketika Teddy melansir bahwa selama ini sertifikasi Passos sudah 5 tahun di Indonesia dan secara sertifikat kepelatihan selalu disetujui dan tidak ada masalah.
"Saya bahas yang ini, Passos sudah 5 tahun ya. Passos sudah sejak 2017 di Indonesia, pertama di Borneo FC lalu ke Persib pada 2020," kata Bung Towel.
Meskipun demikian, Bung Towel mempertanyakan pernyataan Teddy yang mengambang, karena tidak menyebutkan siapa yang menyetujui sertifikat kepelatihan Passos.
"Jika memang sudah menjalani proses yang namanya Recognition of Coaching Competent yang dilakukan oleh AFC dan hasilnya diketahui oleh PSSI, maka harusnya Passos memang tidak ada masalah," ujar Bung Towel.
Namun pernyataan Teddy sendiri dilansir Bung Towel kontradiktif, karena mengakui perubahan status jabatan Passos akibat lisensi kepelatihannya yang belum memenuhi syarat.
Baca Juga: Sampai di Stadion Wibawa Mukti, Persib Bandung Gelar Latihan, Ezra Walian Ikut Angkat Gawang
"Jadi tak perlu ada perubahan di DSP seperti itu," ucapnya.
Pernyataan lain dari Teddy yang ditentang oleh Bung Towel adalah saat ia menyebutkan bahwa sekarang ada regulasi baru dari AFC yang menyatakan bahwa lisensi pelatih kiper harus level 1.
"Sebetulnya regulasi AFC tentang Goalkeeper Coach Level 1 itu sudah beberapa tahun terakhir di negara-negara Asia yang lain," tutur Bung Towel.
Baca Juga: Persib Bandung vs Persita Tangerang Liga 1 2021, Kekuatan Maung Bandung Menurut Bung Binder
Namun Bung Towel membenarkan bahwa aturan itu memang baru diterapkan oleh PSSI di Liga 1 musim ini.
"Cuma anehnya, di Liga 2 persyaratan Goalkeeper Coach Level 1 itu tahun lalu 2020, walaupun engga ada kompetisinya," ujar Bung Towel.
Selain itu, pernyataan lain dari Teddy yang disinggung oleh Bung Towel adalah saat ia menyebutkan bahwa pengumuman regulasi lisensi pelatih Liga 1 sangat mepet dengan penyelenggaraan kompetisi.
Baca Juga: Persib Bandung vs Persita Tangerang Liga 1 2021, Kekuatan Maung Bandung Menurut Bung Binder
Padahal, kata Bung Towel, regulasi tentang lisensi kepelatihan ditetapkan pada Club Licencing Seminar pada Juni 2021.
"Jadi bulan Juni, seluruh klub Liga 1 mengikuti Club Licensing Seminar dan salah satu sesinya adalah bidang teknik yang komandannya adalah Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri dan di situ yang menjelaskan tentang kepelatihan, pesyaratan lisensi kepelatihan adalah Yeyen Tumen," ucapnya.
Dalam penjelasan di sesi tersebut, kata Bung Towel, dijelaskan secara gamblang bahwa syarat lisensi pelatih Liga 1 2021, adalah Lisensi Pro untuk Direktur Teknik Klub dan Head Coach, Lisensi A untuk asisten pelatih, Lisensi C dan Goalkeeper Level 1 untuk pelatih kiper serta Lisensi B atau Fitnes Level 1A untuk pelatih fisik.
Baca Juga: Gol Rashid Pemain Persib Bandung Dianulir, Bung Binder: Sudah Waktunya Diaplikasikan VAR
"Itu disampaikan bulan Juni, jadi bukan mepet dengan kompetisi. Jika kendalanya memang tak ada kursus pelatihan selama pandemi, kenapa tidak disampaikan saat itu?," ujarnya.
Meskipun demikian Bung Towel menegaskan bahwa konten yang ia buat sebelumnya dengan judul "LISENSI VS AKAL AKALAN', bukan dibuat untuk menunjuk Persib sebagai tim yang akal-akalan dalam mencantumkan jabatan Passos.
"Poin atau pesan yang mau saya sampaikan adalah regulasi dan implementasinya. Ini yang buat, harus berpikir holistik untuk seluruh klub Liga 1 dan nyambung dengan realitas di lapangan," ujarnya.
Menurut dia, regulasi jangan sampai hanya bagus di atas kertas, tetapi juga harus bagus implementasinya di lapangan, sehingga yang membuat regulasi harus tahu realitas di lapangan.***
