Olimpiade Tokyo 2020 Sukses Digelar di Tengah Pandemi Covid-19, Ternyata Ini Kuncinya

- 10 Agustus 2021, 17:14 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Zainudin Amali./kemenpora.go.id/
Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Zainudin Amali./kemenpora.go.id/ /

JURNAL SOREANG-Olimpiade Tokyo 2020 digelar dengan sukses di tengah pandemi Covid-19 dan resmi ditutup pada Minggu 8 Agustus 2021 di National Stadium, Tokyo, Jepang.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali mengungkapkan apresiasi dan rasa salutnya kepada penyelenggara kegiatan olahraga tingkat dunia tersebut.

"Saya harus menyampaikan rasa salut kepada penyelenggara Olimpiade Tokyo dan IOC yang bisa melaksanakan multi event olahraga tingkat dunia di tengah pandemi Covid-19 yang masih mewabah di Jepang," kata Menpora Amali,  dikutip dari kemenpora.go.id, Minggu, 8 Agustus 2021.

Baca Juga: Galang Dana Covid-19, Apriyani Rahayu Lelang Sepatu Olimpiade Tokyo dan Laku Rp1 Miliar

Menpora Amali menilai, kesuksesan kegiatan tersebut tidak terlepas dari protokol kesehatan (prokes) yang ketat dan disiplin yang diterapkan selama ajang ini berlangsung.

Setidaknya ada dua hal yang menjadi perhatian Menpora Amali, yakni sistem bubble dan disiplin protokol kesehatan yang ketat.

Menpora Amali sebut sistem bubble yang diterapkan panitia merupakan pilihan yang tepat. Sistem bubble membolehkan peserta bepergian hanya dari tempat penginapan ke tempat latihan atau pertandingan saja.

Selain itu, kesadaran dari peserta yang berasal dari berbagai negara dengan penerapan prokes secara disiplin juga menjadi faktor yang penting atas suksesnya kegiatan 4 tahunan ini.

Baca Juga: Ternyata 5 Ribu Medali di Olimpiade Tokyo 2020 Terbuat dari Limbah Ponsel, Kamera Digital, dan Laptop

"Kontingen kita juga Alhamdululillah aman sejak berangkat sampai dengan kembali," tutur Menpora Amali.

Dia mengatakan, negara-negara lain, termasuk Indonesia, bisa belajar dari keberhasilan Jepang dalam menggelar kegiatan olahraga dengan prokes ketat dan disiplin.

"Kita di Indonesia akan menyelenggarakan, baik multi event maupun single event di dalam negeri. Kegiatan olahraga terlaksana dengan prokes yang ketat dan disiplin," jelas Menpora Amali.

Seperti diketahui, Olimpiade Tokyo 2020 sempat ditunda selama satu tahun dan kemudian menjadi Olimpiade pertama tanpa penonton karena berlangsung di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Wow! Jepang Meraih 27 Emas, 14 Perak, dan 17 Perunggu di Klasemen Akhir Olimpiade Tokyo 2020

Penundaan multi event ini menyebabkan banyak pembatasan pada atlet yang berpartisipasi, namun akhirnya terlaksana mulai 24 Juli sampai 8 Agustus 2021 lalu.

Tim kontingen Indonesia sendiri mengirimkan 28 atlet yang tersebar di tujuh cabang olahraga (cabor), yakni bulutangkis, angkat besi, atletik, dayung, selancar, menembak, dan renang.

Dari tujuh cabor tersebut, Indonesia berhasil meraih satu medali emas, satu medali perak, dan tiga medali perunggu.

Baca Juga: Terbaik Kedua di Asia Tenggara, Begini Klasemen Akhir Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020

Satu medali emas dipersembahkan oleh ganda putri cabor bulutangkis, Greysia dan Apriyani. Kemudian, dari cabor angkat besi juga berhasil meraih medali perak oleh Eko Yuli Irawan (61kg).

Selanjutnya, tiga medali perunggu dipersembahkan oleh Windy Cantika Aisah (49kg) dari cabor angkat besi, Rahmat Erwin Abdullah (73kg) dari cabor angkat besi, dan Anthony Sinisuka Ginting dari cabor bulutangkis. ***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemenpora.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x