Jika kebanyakan membeli dan mengelola sebuah klub bola banyak rugi dan utang, lantas apa yang membuat para artis ini membeli klub sepak bola?
Baca Juga: RANS Cilegon FC Telan Kekalahan Pertama, Gak Jadi Dapat Bonus Rp70 Juta
Menurut salah satu jurnalis dari Financial Times yaitu Simon Kuper, memberikan penjelasan yang masuk akal terkait fenomena membeli klub bola ini.
"Bagi kebanyakan pemilik klub sepak bola, mereka mengincar kemenangan dari pada profit. Mengakuisisi sebuah klub sepak bola, persis seperti membeli lukisan Picasso."
"Ya, takkan untung. Namun, Anda akan diapresiasi oleh lingkungan sekitar. Kalau anda ingin menjualnya di kemudian hari selama cara kelolanya benar, anda masih bisa untung."
Muncul pertanyaan lain, yaitu bagaimana dengan Liga Indonesia yang mempunyai basis suporter yang sangat loyal?
Baca Juga: Netizen Kritik Launching Pemain RANS Cilegon FC, Pemain Udah Tua Buat Apa?
Saat ini, satu-satunya klub Liga Indonesia yang sudah bisa di-tracking keuangannya hanya Bali United.
Berbeda dengan klub besar Eropa yang banyak merugi kala diterpa pandemi, Bali United masih membukukan laba bersih senilai Rp5 miliar.
Sedangkan laba bersih kuartal I 2021 milik Bali United, mengalami peningkatan tajam hingga mencapai Rp48,11 miliar.