Ini Kelebihan Ivar Jenner, Gelandang Tengah Naturalisasi yang Absen Lawan Brunei Kualifikasi Piala Dunia 2026

11 Oktober 2023, 17:22 WIB
Ivar Jenner absen di kualifikasi Piala Dunia 2026 /twitter

JURNAL SOREANG - Dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Ronde pertama, Indonesia harus menghadapi Brunei Darussalam pada 12 Oktober 2023 dan 17 Oktober 2023. Sebanyak 25 pemain yang ikut untuk bermain di timnas Indonesia. Dalam 25 pemain yang ikut serta, tidak ada nama Ivar Jenner. PSSI buka suara terkait alasan tidak memanggil pemain yang saat ini sedang bermain di Belanda.

Menurut federasi tertinggi sepak bola Indonesia, Ivar Jenner sedang mengalami cedera. Sangat disayangkan mengingat gelandang box to box berusia 19 tahun itu mengalami cedera. Mengingat perannya yang dibutuhkan timnas Indonesia. Buktinya, peran pemain yang membela FC Utrecht U21 itu sangat penting dan berkontribusi pada lolosnya timnas Indonesia U23 ke ajang AFC U23 Asian Cup 2024 yang akan dimainkan di Qatar. Untuk pertama kalinya, timnas Indonesia U23 bermain di ajang itu sejak pertama kali diadakan pada 2013.

Baca Juga: Heboh Foto Ketua KPK Firli Bahuri Bertemu Eks Mentan SYL, Kapolrestabes Semarang Ungkap Hal Ini

Dikutip Jurnal Soreang dari channel YouTube Ruang Taktik FC yang diupload pada 15 September 2023, Ivar Jenner adalah gelandang kelahiran Utrecht yang punya keturunan Indonesia. Saat bermain di lapangan, ia bisa bermain sebagai gelandang box to box, gelandang bertahan, atau gelandang serang. Posisi ini mirip dengan Ivan Rakitic.

Gaya permainannya lebih ke deep lying playmaker atau gelandang pengatur serangan melalui area dalam. Gaya deep lying playmaker ini mirip dengan pemain seperti Sergio Busquets atau Andrea Pirlo. Gelandang dengan deep lying playmaker seperti Ivar Jenner punya penguasaan bola yang bagus dan bisa mengendalikan tempo di pertandingan. Dengan bisa mengendalikan tempo laga, gelandang seperti ini tahu waktunya menyerang dan bersabar dengan melakukan umpan-umpan ke lini bertahan untuk meningkatkan penguasaan bola.

Ivar Jenner akan memberikan umpan progresif bila tim lawan memiliki celah atau ruang yang bisa dimanfaatkan untuk menyerang. Jika tim lawan sedang kompak dalam bertahan, Ivar Jenner melakukan umpan sirkulasi ke sayap kiri atau kanan penyerangan. Harapannya adalah strategi bertahan tim lawan buyar dan dapat dimanfaatkan dengan baik untuk menyerang dari sisi sayap kiri atau kanan.

Baca Juga: KTT AIS Forum: Dua Pemuda Indonesia Paparkan Inovasi Luar Biasa untuk Ikut Selamatkan Dunia

Sebagai deep lying playmaker, Ivar Jenner juga punya skill seperti Jorginho, salah satu gelandang Arsenal, yaitu umpan vertikal menukik. Dalam Premier League, umpan seperti ini dibutuhkan jika ingin menyerang secara cepat yang titik jatuh bolanya ada di garis belakang lini bertahan tim lawan. Strategi ini cocok jika tim lawan menggunakan strategi bertahan dengan garis bertahan yang tinggi. Ini membutuhkan penyerang sayap dengan kecepatan dan akselerasi lari yang tinggi serta kesadaran menyerang yang baik. Untuk pemain yang punya umpan vertikal menukik layaknya Ivar Jenner, perlu kelebihan pada umpan lambing yang akurat serta visi yang baik.

Visi yang baik digunakan untuk melihat situasi dari rekan setim saat tim melakukan serangan ke tim lawan. Tak hanya umpan lambung vertikal, ia juga melakukan umpan terobosan pendek yang menembus garis belakang pertahanan tim. Bedanya dengan kebanyakan pemain lokal Indonesia, Ivar Jenner tidak lama dan hanya perlu sedikit sentuhan untuk memberikan umpannya yang visioner.

Gelandang berusia 19 tahun itu bisa melakukan umpannya yang visioner dan akurat karena menerapkan prinsip head up saat berlaga. Ini sangat memudahkan untuk melihat situasi saat menyerang. Situasi yang dimaksud berupa posisi rekan setim, posisi pemain bertahan dari tim lawan, hingga ruang untuk menyerang. Jika dilakuakn sebelum menerima umpan dari pemain sebelumnya, ini memungkinkan Ivar Jenner dapat membuat keputusan selanjutnya dengan cepat.

Dengan tingginya 188 cm, Ivar Jenner punya agility atau kelincahan. Dimana kelincahannya berpengaruh pada resistensi dan ketahanan pressing yang dimilikinya. Sehingga pemain yang cara merebut bola mirip Sofyan Amrabat yang maju mendekati pemain untuk merebut bola bisa dilewati.

Untuk bertahan, Ivar Jenner bisa melakukannya dengan cepat karena punya kelebihan pada langkah kaki yang panjang saat mengejar bola. Mirip seperti Micky Van de Ven. Tak hanya itu, ia juga pernah melakukan seperti yang dilakukan oleh Casemiro, yaitu bertahan pada posisinya. Ini bertujuan agar pemain tim lawan untuk tidak tembus ke lini bertahan.

Baca Juga: Hanya 8 Kursi, 108 Caleg di DCS DPRD Dapil Bali 1 Akan Bersaing di Pemilu 2024, Warga Denpasar Cek Calegnya

Saat menyerang, Ivar Jenner punya kelebihan sebagai progresive carries atau pembawa bola ke lini serang tim. Kelebihan ini bisa kita saksikan saat Ivar Jenner bermain sebagai gelandang serang atau gelandang tengah box to box. Selain itu, Ivar Jenner juga punya kelebihan tembakan yang akurat dari luar kotak pinalti. Sesuatu yang sangat jarang dimiliki pemain lokal, terutama di Liga 1.

Meski masih 19 tahun, ia memperlihatkan kematangannya sebagai deep lying playmaker, layaknya pemain senior. Dengan segala kelebihannya, bisa saja menjadi tulang punggung bagi FC Utrecht dan timnas Indonesia. ***

Editor: Nasichatul Ma'Ali

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler