Tampil Tajam Musim Lalu, PSM Makassar Sekarang Melempem. Ada Masalah Internal Tim?

10 Oktober 2023, 13:09 WIB
Suasana pemain PSM Makassar yang sedang latihan/twitter/PSM_Makassar /

JURNAL SOREANG - Di musim lalu, PSM Makassar merupakan tim yang hanya mengalami sedikit kekalahan, yaitu tiga laga. Hal itu yang membuat tim kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan itu meraih gelar Liga 1. Di musim 2023/24, performa mereka anjlok sangat drastis. Apa yang terjadi dengan tim yang berjuluk Juku Eja itu? 

Dikutip Jurnal Soreang dari channel YouTube CERITA BOLA INDONESIA yang diupload pada 9 Oktober 2023, performa mereka di Liga 1 musim ini tidak konsisten dan menjadi lumbung gol bagi tim lain yang satu grup di AFC Cup musim 2023/24.

Di pekan lalu yang dimana PSM Makassar menjalani dua laga di Liga 1 dan AFC Cup, Juku Eja mengalami kekalahan di dua laga itu. 

Baca Juga: Resmi! Ini Jadwal CPNS 2023 Paling Baru, Ada Perpanjangan Waktu Pendaftaran, Cek Tanggalnya

Jika ditotal dua laga yang dijalaninya, tujuh gol sudah bersarang di gawang PSM Makassar tanpa sekalipun mencetak gol. 

Yang pertama terjadi melawan Sabah FC dengan skor 0:5. Pasca laga itu, pelatih kepala PSM Makassar, Bernardo Tavares menyampaikan keluh kesah tim serta kondisi tim yang ia latih saat ini. 

Dalam konferensi pers usai laga, Bernardo Tavares menyebut jika manajemen tim belum membayar gaji para pemain serta dirinya hingga kini. Hal itu berpengaruh pada penampilan tim yang melempem. 

Di AFC Cup musim 2023/24, PSM Makassar menempati urutan juru kunci grup H dengan menelan dua kekalahan dari dua laga yang dimainkan. 

Baca Juga: Ini Link Download File Jadwal CASN 2023 Terbaru Resmi dari BKN, Unduh di Sini Segera!

Sebelum kalah telak dari tim yang dibela Saddil Ramadani pada 5 Oktober 2023 yang lalu, PSM Makassar juga kalah 3:0 melawan Hai Pong, tim asal Vietnam di ajang yang sama. 

Pada laga ketiga di AFC Cup nanti, PSM Makassar akan bertanding melawan Hougang United FC di grup H. 

Di Liga 1, PSM Makassar harus kalah 2:0 atas Madura United pada laga pekan ke-15. Bermain di Stadion Gelora BJ Habibie, Pare-Pare, Sulawesi Selatan pada 8 Oktober 2023, PSM yang bertindak sebagai tuan rumah tertinggal pada menit keenam. 

Sepakan Malik Risaldi tidak bisa diantisipasi oleh penjaga gawang PSM Makassar, Muhammad Reza Pratama. Skor 0:1 bertahan hingga turun minum. 

Di babak kedua, PSM Makassar kembali kebobolan pada menit ke-52. Lulinha membobol gawang Juku Eja, sehingga skor menjadi 0:2 untuk kemenangan tim tamu, Madura United. 

Skor itu tidak berubah hingga laga usai. Kekalahan itu membuat PSM Makassar menempati urutan ke-13 hingga pekan ke-15. Dari 15 laga yang dijalani Juku Eja di Liga 1, mereka hanya meraih 18 poin hasil lima laga menang, tiga kali imbang, dan tujuh kali kalah. 

Baca Juga: Tempatnya Instagramable dan Fasilitas Menarik, Inilah Rekomendasi 5 Coffee Shop di Bandung

Melihat penampilan Juku Eja yang semakin jatuh, striker legendaris timnas Indonesia, Rochi Putiray angkat bicara soal rekam jejak PSM Makassar yang sering menahan gaji para pemainnya. 

Rochi Putiray angkat bicara karena curahan hati Sayuri bersaudara, yaitu Yakob dan Yance Sayuri yang berisikan keluhan soal gaji yang belum dibayar oleh manajemen PSM Makassar di media sosial milik pribadi mereka. Curahan hati keduanya viral di media sosial. 

Tak hanya Sayuri bersaudara, dua pemain asing PSM Makassar, yaitu Wiljan Pluim dan Yuran Fernandes tidak hadir di latihan serta melewati beberapa laga bersama tim PSM Makassar. 

Hal ini diduga dilakukan keduanya karena gajinya yang belum dibayar oleh manajemen tim. Puncaknya, Wiljan Pluim dicoret dari daftar skuad PSM Makassar. Informasi pencoretan Wiljan Pluim ini susah disampaikan melalui salah satu postingan akun Instagram. 

Sebagai mantan pemain yang pernah bermain untuk tim kebanggan kota Makassar itu, Rochi Putiray juga pernah mengalaminya. Tercatat, gaji Rochi Putiray tidak dibayar selama tiga hingga empat bulan. 

Manajemen PSM Makassar membuat alasan tidak membayar gajinya karena Rochi Putiray dianggap tidak produktif serta tidak mencetak gol. Oleh karenanya, gajinya harus dipotong. 

Baca Juga: 5 Pemain Sepak Bola Ternama ini Pernah Ditolak oleh Tim Saat Trial

Mendengar kabar itu, Rocky memutuskan untuk angkat kaki dari PSM Makassar. Berdasarkan catatan kariernya melalui Transfermarkt berbahasa Indonesia, Rochi hanya setengah musim bermain untuk Juku Eja. Setelah dari Makassar, ia pindah ke salah satu tim asal Hong Kong, South China. 

Singkat cerita, ia kembali ke Indonesia dengan bermain untuk Persijatim Solo. Saat bertemu dengan PSM Makassar, Rochi didatangi mafia yang mencoba menyuapnya dengan nominal ratusan juta Rupiah pada 2003. 

"Saat itu saya main di Persijatim, ketemu PSM, mereka harus menang dan harus lolos ke Padang," ujarnya mengenai alasan mafia menyuapnya. 

Saat itu, ia menerima uang dari mafia itu. Setelah mengambilnya, ia mengadu ke manajer Persijatim saat itu. 

Seiring berjalannya waktu, Putiray mengungkapkan ada banyak cara dan modus dari mafia agar bisa masuk ke laga sepak bola untuk mengatur skor. 

Baca Juga: Tuberkulosis dan Rumah Tidak Layak Huni: Penyebab Stunting pada Anak-anak Indonesia

Hal yang lumrah dilakukan saat ini adalah mafia mengarahkan salah satu pemain agar jatuh di kotak pinalti saat membawa bola atau diving.  

Menurut kami, ini dilakukan mengingat kualitas wasit di Liga 1 yang kerap kali membuat kesalahan dalam membuat keputusan. 

Sehingga jatuhnya pemain yang diarahkan oleh mafia membuat wasit memberikan hadiah pinalti.***

Editor: Yoga Mulyana

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler