Tak Hanya Pernah Dialami oleh Timnas Indonesia, Sepak Bola Gajah juga Terjadi di Laga ini

30 September 2023, 16:11 WIB
Suasana laga grup B Piala Dunia 1982 antara Jerman Barat vs Austria/twitter/garistengah_id /

JURNAL SOREANG - Menurut salah satu sumber, sepak bola gajah merujuk pada salah satu pihak, yang dalam pertandingan sepak bola adalah tim yang melakukan kecurangan. 

Kecurangan ini merusak sportivitas laga dan menguntungkan atau merugikan suatu tim. Sepak bola gajah pertama kali dikenal pada laga Indonesia vs Thailand pada gelaran Piala AFF 1998 di fase grup. Kedua negara itu memainkan sepak bola gajah dengan tujuan agar menghindar dari Vietnam di fase gugur. 

16 tahun sebelum laga itu, ada satu laga yang menarik perhatian, yaitu FIFA World Cup 1982 atau Piala Dunia 1982 antara Jerman Barat vs Austria. Menarik dikarenakan kedua negara yang bertetangga itu melakukan sepak bola gajah agar keduanya lolos fase grup Piala Dunia 1982. Bagaimana ceritanya? 

Baca Juga: Sukses Dorong Kerjasama, Bupati Bandung Kang DS Raih Penghargaan BUMD untuk Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Dikutip Jurnal Soreang dari cuitan akun Twitter X Garis Tengah @garistengah_id Tengah @garistengah_id yang diposting pada 21 September 2023, FIFA World Cup 1982 atau Piala Dunia 1982 digelar di Spanyol. Saat itu, Jerman Barat dan Austria tergabung dalam grup B bersama Aljazair dan Cile. 

Di laga pertama, Jerman Barat melawan Aljazair. Salah satu pemain Jerman Barat, Paul Breitner melontarkan kalimat sesumbar sambil meremehkan negara itu. "Kita akan mendedikasikan gol ketujuh untuk istri kita dan gol kedelapan untuk anjing kita," ujarnya sebelum laga dimulai. 

Namun kenyataannya, alih-alih menang telak atas Aljazair, justru Jerman Barat kalah 2:1. Pencapaian ini merupakan pencapaian pertama kalinya timnas dari negara di Benua Afrika yang bisa kalahkan timnas dari negara di Eropa. 

Baca Juga: Bisa Dimanfaatkan untuk Mencetak Gol, ini Tujuan dan Fungsi Tim Hire Set Piece Coach

Sementara itu, Austria menang 1:0 atas Cile di laga pertama. Di laga kedua, Aljazair kalah 2:0 dari Austria dan Jerman Barat menang 4:1 atas Cile. Di laga ketiga, Aljazair berhasil menyuruh Cile angkat koper dengan kemenangan 3:2. Dengan begitu, Aljazair mengumpulkan empat poin dari tiga laga dan Cile harus pulang tanpa satu pun poin dari tiga laga fase grup.

Laga ketiga grup lainnya ada Jerman Barat vs Austria yang belum bertanding. Saat itu, Austria mengoleksi empat poin dari dua laga dan Jerman Barat hanya dua poin dari dua laga. Sekadar informasi, jika tim menang di suatu laga, dua poin yang akan didapatkan. Pasca FIFA World Cup 1994 atau Piala Dunia 1994, barulah dapat tiga poin jika tim memenangkan laga. 

Agar kedua negara bertetangga itu lolos dan mewakili grup B, Jerman Barat hanya cukup menang tipis lawan Austria. Hanya sebelas menit laga berjalan, Jerman Barat sudah unggul atas Austria. 

Setelahnya, kedua negara itu hanya melakukan umpan-umpan di lini tengah masing-masing timnas. 

Baca Juga: Ini Profil Singkat dari Ryan Flamingo, Bek Sassuolo Calon Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia

Hal ini yang membuat penonton yang hadir di stadion. Mereka melontarkan cemoohan dan makian pada laga itu. Tak sedikit juga mereka melemparkan uang kertas karena laga itu dianggap settingan. Perwakilan Aljazair yang hadir di stadion sangat marah. Mereka berusaha turun ke lapangan, namun dihalangi tim keamanan. 

Walau sudah melaporkan laga itu ke FIFA, hal itu tidak bisa diproses karena tidak ditemukan bukti bahwa ada kongkalikong sebelum laga dimulai. 

Sejak saat itu, laga terakhir di fase grup Piala Dunia atau FIFA World Cup dimainkan bersamaan untuk menghindari hal seperti ini terjadi. Bagaimana reaksi di kedua negara itu? 

Media Jerman Barat menyebut bahwa laga itu bukan laga sepak bola dan mengharamkan segala cara. Sedangkan di Austria, komentator Austria sampai menghimbau para penonton untuk mematikan televisi karena laga itu. 

Baca Juga: Yuk Langsung gabung! Segera KLIK LINK Link live streaming Gratis Arema FC vs PSS Sleman, sedang Berlangsung!

Bertahun setelahnya, salah satu pemain Austria, Hans Krankl bercerita kalau Paul Breitner mengatakan sesuatu kepadanya. "Kalian tidak akan menyamakan kedudukan kan? Kita sama-sama lolos. Jadi, biarkan saja seperti ini," ujar Breitner saat itu. Bahkan Jerman Barat saat itu hanya ingin lolos, bukan bermain sepak bola. 

Setelah kejadian itu, Jerman Barat takluk di tangan Italia dan Austria harus tersingkir di ronde kedua.***

Editor: Yoga Mulyana

Sumber: Twiter

Tags

Terkini

Terpopuler