Network
JURNAL SOREANG - Ada banyak cara untuk mencetak gol ke gawang lawan, mulai dari permainan individu, kerjasama antar pemain, hingga set-piece atau eksekusi bola mati. Seiring bertambahnya waktu dan pemain yang ahli dalam eksekusi bola mati untuk mencetak gol, banyak tim top Eropa yang menggunakan jasa set piece coach dan set piece analis. Apa saja fungsi kedua jabatan itu? Bagaimana cara mengucapkannya dalam waktu?
Dikutip Jurnal Soreang dari cuitan akun Twitter X Garis Tengah @garistengah_id yang diposting pada 27 September 2023, awalnya hanya beberapa tim yang menganggap peran set piece coach sangat vital.
Salah satu tim pelopor yang menggunakan jasa set-piece coach adalah tim asal Italia yang saat itu bermain di Serie-A Italia, Catania. Tim asal Pulau Sisilia, Italia itu menunjuk Gianni Vio sebagai pelatih set piece. Catania yang saat itu dilatih oleh Direktur Teknik Persita Tangerang saat ini, Walter Zenga berhasil lolos dari zona degradasi Serie-A Italia musim 2007/08.
Baca Juga: Ini Profil Singkat dari Ryan Flamingo, Bek Sassuolo Calon Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia
Langkah tersebut sangat efektif karena berhasil mengalahkan juara Serie-A Italia musim 2022/23, Napoli dengan skor 3:0. Dua gol dari Catania berasal dari set-piece atau eksekusi bola mati.
Satu eksekusi tendangan bebas dan satu lagi dari tendangan sudut. Apalagi Catania hanya unggul satu poin dari zona degradasi usai imbang melawan AS Roma dan Juventus. Gol yang dicetak Catania ke kedua tim saat itu berasal dari bola mati.
Musim 2022/23, Gianni Vio bertugas menjadi pelatih set-piece dari Tottenham Hotspurs. Tak hanya Spurs, tim Premier League seperti Manchester City, Liverpool, hingga Arsenal juga punya bola mati pelatih sendiri. Lalu, apa tugas mereka?
Tugas dari set piece coach adalah melatih para pemain dengan latihan set-piece agar para pemain mengerti dan memahami skema set-piece yang sudah ditetapkan set piece coach.
