Kekhawatiran Sanksi FIFA atas Tragedi Stadion Kanjuruhan Ternyata Tidak Ada Sanksi, Begini Kata Jokowi

8 Oktober 2022, 17:43 WIB
Kekhawatiran sanksi FIFA atas tragedi Stadion Kanjuruhan ternyata tidak ada sanksi / IG @polisirepublikindonesia / /

JURNAL SOREANG - Dalam pengumumannya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan berkenaan dengan tragedi Kanjuruhan.

Joko Widodo telah mendapat informasi dari pihak Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).

Dengan begitu Joko Widodo dan pecinta sepak bola Tanah Air merasa lega bahwa Indonesia tidak dikenai sanksi.

Baca Juga: Mau Bikin Story WA untuk Meriahkan Maulid Nabi 2022? Berikut 10 Sampel Caption Singkat Penuh Makna

Dilansir dari IG polisirepublikindonesia, Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) tidak memberikan sanksi.

Atas kericuhan usai pertandingan sepak bola Liga BRI 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu, 1 Oktober 2022.

"Berdasarkan surat (surat dari FIFA) tersebut, alhamdulillah, sepak bola Indonesia tidak dikenai sanksi oleh FIFA," kata Presiden Jokowi dalam keterangan pers daring di Jakarta Jumat malam, 7 Oktober 2022.

Baca Juga: Polri Ungkap Data Terbaru Soal Korban Insiden Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur, Begini Katanya

Presiden Jokowi menyampaika mengenai surat tersebut sebagai tindak lanjut dari komunikasi telepon antara dirinya dengan Presiden FIFA Gianni Infantino pada hari Senin, 3 Oktober 2022.

Kemudian, FIFA layangkan surat yang berisi bahwa FIFA dan pemerintah Indonesia akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia.

Guna kelancaran upaya itu, FIFA akan berkantor di Indonesia selama proses transformasi.

Baca Juga: Liga Inggris 1 : Sports Mole Prediksi Everton Seri 1-1 Hadapi Manchester United

"FIFA bersama-sama dengan Pemerintah akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia," tutur Jokowi.

Kericuhan setelah pertandingan sepak bola Liga 1 Arema FC versus Persebaya di Stadion Kanjuruhan menjadi sorotan dunia karena menimbulkan korban tewas hingga 131 orang.

Kejadian tragedi tersebut terjadi karena kerusuhan usai laga antara Arema FC Malang dan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 untuk kemenangan Persebaya.

Baca Juga: Tidak Ada Lagi Foto Rizky Billar di Instagram Ayah Lesti Kejora, Endang Mulyana Sudah Unfollow Menantu?

Sejumlah suporter memasuki lapangan dan dijawab keras oleh petugas pengamanan yang melontarkan tembakan gas air mata ke arah tribun.

Menurut Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Nico Afinta, sesaat setelah kejadian, penembakan gas air mata tersebut terjadi.

Karena pendukung tim berjuluk "Singo Edan" yang tidak puas dan turun ke lapangan dan melakukan tindakan anarkis seeta membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.

Baca Juga: Punya Sejarah Panjang! Ini Asal Usul Nama Shinobi Sasuke Uchiha dalam Serial Anime Naruto, Sudah Tahu Belum?

Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, korban meninggal sebanyak 131 orang, sementara 440 orang mengalami luka ringan dan 29 orang luka berat.

Kemusian, Presiden Jokowi membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang beranggotakan 13 orang yang diketuai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.

Serta didampingi Menpora selaku wakil ketua untuk mengusut Tragedi Kanjuruhan dalam kurun waktu 1 bulan.

Baca Juga: Fandom K-Pop Galang Dana untuk Tragedi Korban Kanjuruhan, Ini Jumlah yang Terkumpul

Lalu, pihak Kepolisian RI juga telah menetapkan enam orang tersangka tiga di antaranya adalah personel kepolisian.

Tiga tersangka lainnya dari penyelenggara pertandingan Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru, Ketua Panpel Arema FC, dan petugas keamanan (security officer) Stadion Kanjuruhan.***

Editor: Ade Mamad

Sumber: Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler