8 Fakta Pilu Tragedi Kerusuhan Laga Arema FC vs Persebaya di Kanjuruhan, dari Korban Tewas hingga Sanksi FIFA

2 Oktober 2022, 11:50 WIB
8 Fakta Pilu Tragedi Kerusuhan Laga Arema FC vs Persebaya di Kanjuruhan, dari Korban Tewas hingga Sanksi FIFA /Instagram

JURNAL SOREANG - Kabar duka menyelimuti kancah persepakbolaan Indonesia.

Tragedi kelam kembali terjadi dan mencoreng persepakbolaan Indonesia dengan kembalinya menelan korban jiwa.

Kerusuhan suporter pecah di Stadion Kanjuruhan Malang seusai laga derby yang mempertemukan Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Baca Juga: RESMI, Persib VS Persija Liga 1 2022-2023 Ditunda, Tiket Masih Bisa Digunakan

Tidak diterimanya suporter atas kekalahan timnya Arema FC yang dikalahkan Persebaya 2-3 membuat mereka turun kelapangan.

Dari situlah awal tragedi kelam terjadi, beberapa fakta muncul dari kejadian tersebut, yang telah kami rangkum dari berbagai sumber, diantaranya:

1. Korban Jiwa

Akibat peristiwa ini 127 orang meninggal dunia, termasuk dua anggota polisi yang gugur karena mengamankan aksi kerusuhan tersebut.

Baca Juga: Tragis! 127 Orang Dilaporkan Tewas pada, Netizen Kritik Soal Adanya Gas Air Mata di dalam Stadion Kanjuruhan

"(Akibat kerusuhan itu) telah meninggal 127 orang, dua diantaranya anggota Polri," ujar Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta kepada wartawan, Minggu 2 Oktober 2022.

Ini sejatinya masih bisa bertambah, kabar lain menyebut bahkan hingga 150 orang bahkan lebih.

2. Korban Tewas Didalam Lapangan

Hal ini diungkapkan oleh Kapolda Jawa Timur Nico Afinta dengan menjelaskan, sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. 

Baca Juga: Aksi Salah Tingkah Bambam GOT7 Bertemu dengan Taeyeon SNSD Buat Netizen Gemas!

Sementara sisanya meninggal saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.

3. Korban Luka dalam Perawatan

Lebih lanjut Nico menambahkan, hingga saat ini setidaknya terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit. 

Jumlah tim medis yang kalah jumlah dengan banyaknya korban membuat banyak nyawa tak tertolong saat mendapat pertolongan pertama.

Baca Juga: Insiden Arema FC vs Persebaya, Bisakah Pengaruhi Rangking Sepakbola Indonesia di FIFA?

4. Kerusakan Kendaraan

Selain korban meninggal, 13 unit kendaraan juga dirusak termasuk 10 diantaranya milik Polri.

Aksi anarkis tersebut terlihat dari jumlah kendaraan yang mengalami kerusakan yang cukup parah dan lumayan banyak.

5. Awal Kerusuhan

Kapolda Jawa Timur menuturkan awal kerusuhan yang ternyata tak semua suporter melakukannya

Baca Juga: Bukan Aremania atau Bonek Mania! inilah 20 Suporter Sepakbola Paling Brutal dan Kejam di Dunia, Siapa Saja Ya?

"Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," tuturnya.

Menurut Nico, sejatinya pertandingan di Stadion Kanjuruhan tersebut berjalan dengan lancar. 

Namun, setelah permainan berakhir, sejumlah pendukung Arema FC merasa kecewa dan beberapa di antaranya turun ke lapangan untuk mencari pemain dan official.

Baca Juga: Bertambah, Update Terbaru Korban Meninggal dan Luka pada Pertandingan Liga 1 Arema FC VS Persebaya

6. Pengamanan 

Petugas pengamanan kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain. 

Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata sebagai bentuk reaksi terhadap situasi kerusuhan yang malah bertambah anarkis.

Kerusuhan Suporter Polda Jawa Timur Stadion Kanjuruhan Malang Arema FC Arema Persebaya Viral Media Sosial.

Baca Juga: Gas Air Mata Dilarang di Stadion Oleh FIFA, Tapi di Liga 1 Polisi Masih Bawa? Ini Akibatnya

7. Ditolaknya Permintaan Arema FC Bermain Sore oleh PT. LIB

Hal ini tak kalah disorot setelah kejadian ini, terlebih karena sejatinya saat laga besar memang rentan terhadap chaos.

Sebetulnya ada upaya untuk mengganti jadwal yang diajukan pihak penyelenggara namun ditolak penyelenggara Liga 1 yang membuat hal yang tak diinginkan terjadi dengan kejadian di malam hari membuat pengawasan dan keadaan sekitar menjadi tak karuan.

8. Sanksi di Depan Mata

Dari hasil ini kemungkinan besar PSSI ikut terdampak juga timnas Indonesia yang kini sedang dalam tren positif juga bisa dilarang tampil oleh FIFA di ajang internasional.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Telan Banyak Korban, Manajemen Arema FC Sampaikan Permohonan Maaf dan Akan Beri Santunan

Tak hanya itu menurut kabar yang beredar puncak dari sanksi yang diberikan adalah bisa membuat Indonesia dilarang melakukan aktivitas sepak bola hingga 8 tahun kedepan.

Ini tentunya cukup merugikan bagi semua aspek kehidupan di sepakbola, walaupun begitu tak ada yang lebih penting daripada nyawa.

Sepakbola hanya hiburan tak akan elok jika harus ada korban hanya karena sebuah hiburan.

Baca Juga: Manajemen Arema FC Sampaikan Duka Cita Atas Korban Kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Begini Kata Manajemen

Bukan sekali dua kali, tentunya ini cukup jadi pelajaran bagi kita, seperti puncak gunung es tragedi saat ini sangat-sangat besar hingga membuat jatuhnya korban hingga menyentuh ratusan.

Atas nama kemanusiaan sepakbola harus dikesampingkan, turut berduka cita semoga ini yang terakhir atas tragedi tewasnya ratusan suporter di Kanjuruhan.

Semoga ini bisa jadi cambuk bagi perkembangan sepakbola Indonesia, jangan ada lagi pertandingan yang harus dibayar dengan nyawa.***

Editor: Agung Prasetya

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler