JURNAL SOREANG - Nama Massimiliano (Max) Allegri kini tengah jadi sorotan karena performa buruk yang ditampilkan Juventus di sejauh pembukaan musim 2022/2023.
Allegri masih belum membuat Juventus menjadi tim yang semenakutkan namanya dengan menghadirkan berbagai serangkaian hasil negatif.
Posisi Allegri di Juventus saat ini mengingatkan pada nasib Thomas Tuchel di Chelsea beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Bisa Karena Pelumas, 5 Penyebab Miss V Nyeri Saat Berhubungan Intim, No 3 Wanita Wajib Tahu
Merasa greget melihat hasil yang diraih di awal musim ini, manajemen Chelsea bertindak cepat dengan langsung melengserkan Thomas Tuchel sebagai pelatih.
Tuchel dipecat Chelsea setelah kalah di matchday 1 Liga Champions pekan lalu dan digantikan Graham Potter.
Sebelum kekalahan itu, Tuchel memang kurang maksimal di 6 pertandingan awal Premier League 2022/2023.
Baca Juga: 5 Penyebab Miss V Terasa Nyeri Saat Berhubungan Intim, No 3 Berbahaya dan No 1 Sering di Hiraukan
Chelsea sudah harus menelan 2 kekalahan dan memiliki margin gol yang defisit: memasukan 8, kebobolan 9.
Selalu menjadi berita panas saat sebuah klub besar memecat pelatih di awal-awal musim, itu menandakan ada masalah serius yang terjadi di dalam tim.
Nasib tragis Tuchel dan Chelsea di awal musim ini juga berpotensi terulang Allegri di Juventus.
Ya, nyaris seperti pencapaian Tuchel di Chelsea, Allegri juga masih kesulitan membawa Juventus langsung berada dalam top performa.
Kendati dihuni pemain-pemain bintang, Juventus masih belum menembus papan atas Serie A Italia hingga Giornata ke-6.
Allegri sejauh ini hanya mampu membawa Juventus berada di urutan ke-8 klasemen sementara Serie A.
Hanya berhasil meraih 2 kemenangan dan sisanya imbang tidak cukup bisa diterima fans Juventus, apalagi banyak yang menganggap Allegri miskin strategi.
Permainan Bianconerri musim ini masih jauh dari kata menghibur, apalagi memuaskan.
Tim sebesar Juventus bahkan harus mati-matian mengejari satu poin melawan klub sekelas Salernitana pekan lalu.
Bahkan terbaru, Juventus juga tumbang di kandang sendiri pada Matchday kedua Liga Champions dari klub Portugal Benfica.
Ini menjadi kekalahan kedua beruntun di Liga Champions setelah di laga perdana juga takluk dari raksasa Prancis, PSG.
Juventus kini terbenam di dasar klasemen grup dengan poin nol, rekor buruk yang pertama kalinya dicatatkan Juventus di dua laga awal Liga Champions.
Sebenarnya sudah sejak musim lalu terdengar terialan fans yang mendesak manajeman Juventus untuk mengganti Allegri setelah hanya finis di urutan 4 Serie A 2021/2022, garis terakhir zona Liga Champions.
Namun, hingga musim 2022/2023 digulirkan, Allegri masih beruntung tetap dipercaya menukangi Dusan Vlahovic dan kawan-kawan.
Hanya saja tetap tidak bisa sangkal bahwa saat ini Juventus seakan kehilangan identitas sebagai klub besar Serie A, lebih spesifik lagi sejak kedatangan Allegri musim lalu.
Meski di kesempatan pertama lalu Allegri berhasil mempersembahkan gelar Scudetto dan mengantar ke Final Liga Champions 2016/2017, tetapi kini situasinya jauh berbeda.
Taktik Allegri dinilai sudah terlalu usang dan gagal melakukan eksperimen meski telah sering dicoba.
Jika performa Juventus tak berubah dalam minggu-minggu ke depan, bisa jadi kabar pemecatan Allegri juga mencuat di berita.
Atau mungkin, bisa saja kekalahan dari Benfica semalam membuat manajemen Juventus berubah pikiran untuk berhenti memberi kesempatan kepada Allegri.
***