Tiba-Tiba Ditunjuk Jadi Pelatih Chelsea, Siapa Sih Graham Potter? Berikut Perjalanan Karier Sang Juru Taktik

JURNAL SOREANG - Chelsea mendapatkan hasil kurang memuaskan di awal-awal musim 2022/2023, baik di Premier League maupun Liga Champions.

Atas hasil minor tersebut bahkan Chelsea harus buru-buru memecat Thomas Tuchel lebih dini setelah The Blues tumbang di Matchday 1 Liga Champions pekan lalu dari Dinamo Zagreb.

Secara mengejutkan, tanpa butuh waktu lama Chelsea langsung menunjuk Graham Potter sebagai pelatih pengganti.

Baca Juga: 6 Posisi Hubungan Intim yang Buat Tahan Lama Dan Bikin Suami Bisa Menahan Ejakulasi Menurut dr Haekal Anshari

Tak tanggung-tanggung, Potter langsung disodori kontrak berdurasi 5 tahun oleh manajemen Chelsea.

Lantas apa yang menjadikan Potter langsung dipercaya Chelsea? Padahal, masih banyak penggemar yang cukup awam dengan nama pelatih satu ini.

Pelatih berkebangsaan Inggris berusia 47 tahun ini mulai dikenal saat ia melatih klub papan tengah Premier League, Brighton Hove Albion, sejak 2019 hingga musim lalu.

Baca Juga: Film Jagat Arwah Angkat Budaya Lokal, Ini Kata Sutradara Ruben Adrian

Potter dianggap sukses menjadikan Brighton sebagai kuda hitam Premier League dengan materi pemain yang bisa dibilang seadanya.

Sejak 2019/2020, Brighton eranya Potter pernah berhasil mengalahkan seluruh klub big six Premier League, termasuk Chelsea.

Sebanyak 134 pertandingan dilewati Potter bersama Brighton selama 3 musim dengan rata-rata poin yang didapat adalah 1.28 per laga.

Baca Juga: 11 Mitos Mengenai Sperma dalam Hubungan Intim yang Masih Banyak Dipercaya, Ketahui Fakta Medisnya Berikut Ini

Hasil tersebut sebetulnya biasa saja, akan tetapi kembali lagi dalih bahwa Brighton tidak punya materi pemain yang berkelas membuat Potter patut dicoba melatih tim sekelas Chelsea.

Sebelum mulai terkenal di Brighton, Potter menangani klub divisi dua Liga Inggris, Swansea, selama satu musim pada 2018/2019.

Satu-satunya prestasi kepelatihan sang juru taktik ini adalah saat ia mempersembahkan Piala Swedia untuk klub Ostersunds, klub pertama yang ditanganinya saat ia mulai menggeluti dunia kepelatihan sejak 2011.

Baca Juga: Bukan Cuma Merusak Sperma, Alkohol Juga Pengaruhi Kesuburan Wanita dalam Hubungan Intim, Simak Hasil Studinya

Sementara itu pada masa lalunya, Potter juga merupakan mantan pese[akbola profesional yang malang-melintang di klub-klub medioker Inggris sehingga namanya tak banyak dikenal.

Potter pernah menjadi pemain Birmingham, Southampton, West Brom, Boston United, hingga memutuskan gantung sepatu pada 2005 di klub mantan pesertia divisi 4 Inggris yang kini sudah bubar, Macclesfield Town.

Menarik untuk menunggu perjalanan karier Potter di level yang lebih tinggi bersama Chelesa.

Baca Juga: Wow! Boygroup Kpop ONEUS Raih Kemenangan Kedua Untuk Lagu Same Scent Di Show Champion

Tekanan yang akan dihadapi Potter di Stamford Bridge tentu saja akan jauh berbeda ketika saat ia masih membesut Brighton, di mana tak banyak ekspektasi yang dibebankan kepadanya.

Sementara memegang klub sebesar Chelsea, Potter harus berjuang sedemikan keras, apalagai The Blues dikenal 'galak' dan tega memecat pelatih yang dianggapnya kurang, tanpa peduli telah seberapa lama atau sebentar dia melatih.

Potter sudah menjalani debut pertamanya bersama Chelsea di matchday 2 Liga Champions tadi malam, 14 September 2022.

Baca Juga: 5 Fakta Superiornya Manchester City di Liga Champions Musim Ini, No 4 Datang dari Bomber Baru Erling Haaland!

Sayang, penampilan perdanya di hadapan ribuan pendukung The Blues gagal dimanfaatkan karena Chelsea hanya bermain imbang 1-1 melawan Salzburg.

Formasi 4-2-3-1 Potter masih terbagi menjadi dua suara dari fans: ada yang menyebutnya sebagai pembawa perubahan lebih segar dan cukup menjanjikan, tetapi tak sedikit juga yang menganggap justru Chelsea seakan "di-Brighton-kan" Potter melihat hasil di laga debutnya yang gagal menuai kemenangan.
***