JURNAL SOREANG – Usia Cristiano Ronaldo jadi pertimbangan sejumlah klub untuk merekrutnya dari Manchester United.
Kebimbangan Cristiano Ronaldo antara bertahan di Manchester United atau hengkang. Pertanyaan yang menjadi dilema bagi Cristiano Ronaldo.
Isu kepergian Cristiano Ronaldo yang mau cabut dari Manchester United masih belum jelas. Lantas apa yang menyebabkan klub menolak Cristiano Ronaldo?
Baca Juga: Mahal Banget! Gaji 8,9 T per Tahun Bikin Ronaldo, Banyak Klub Ogah Rekrut
Salah satu faktornya adalah usia yang menjadi pertimbangan setiap klub untuk merekrut pemain.
Seperti diketahui, sekarang trend di sepakbola masih didominasi dengan transfer pemain muda yang potensial.
Artinya klub-klub sekarang memikirkan prospek jangka panjang dalam memilih pemain. Sebenarnya kasus Cristiano Ronaldo terdapat pengecualian.
Pasalnya, Cristiano Ronaldo yang sudah berusia 37 tahun. Namun, kondisi fisiknya masih terjaga sebagai salah satu goat seperti Lionel Messi.
Performa Cristiano Ronaldo di usia 37 tahun masih layak untuk berpengaruh dalam klub yang dibelanya. Musim lalu. Bagaimana jika Manchester United tidak ada Cristiano Ronaldo?
Meskipun begitu, tetap saja kini keadaannya beberapa klub yang dikaitkan dengannya masih berpikir dua kali untuk merekrutnya.
Baca Juga: Rencana Gila Juventus Musim 2022-2023, Revolusi Baru Bianconeri dengan Datangkan Pemain Berkualitas
Postur fisik yang masih terjaga serta naluri gol yang masih buas, membuat Cristiano Ronaldo sebenarnya masih akan cocok berkontribusi di klub mana pun.
Namun, masaahnya terkadang terletak pada gaya permainannya usia memang tak bisa bohong. bermain 90 menit tiap pekannya memang Cristiano Ronaldo masih bisa.
Akan tetapi, jangan harap Cristiano Ronaldo akan terus berlari atau menjemput bola ke bawah layaknya pemain umur 20an.
Baca Juga: TRANSFER LIGA EROPA: Gleison Bremer Here We Go Juventus, Chelsea Hampir Dekati Harga Jules Kounde
Model bermain seperti itulah yang harus ditanggung klub yang ingin memakai jasanya musim depan.
Cristiano Ronaldo sekarang hanyalah seorang target man yang lebih sering berada di kotak penalti lawan.
Tak khayal gaya bermain seperti itu di era sekarang jarang diminati oleh klub-klub yang punya pelatih dengan taktik modern football seperti sekarang ini.***