JURNAL SOREANG - Rumor transfer yang menghubungkankan klub Juventus dengan pemain bintang PSG, Neymar, tiba-tiba muncul ke permukaan media akhir-akhur ini.
Neymar yang konon masa depannya bersama klub PSG mulai diragukan, diiskan akan dilepas pada bursa transfer musim panas ini dan Juventus disebut-sebut sebagai pelabuhan berikutnya.
Namun, tingginya gaji Neymar disinyalir akan menjadi hambatan utama bagi Juventus yang termasuk sebagai klub dengan utang terbanyak.
Baca Juga: 10 Pemain yang Pernah Bermain di Inter Milan dan Juventus, dari Leonardo Bonucci hingga Andrea Pirlo
Utang yang diperoleh klub-klub top biasanya berasal dari pengeluaran mereka (gaji pemain dan biaya agen) lebih besar dari pendapatan.
Hal ini kemudian menyebabkan peningkatan peminjaman klub kepada pihak luar, belum lagi dalam dua tahun ke belakang badai Covid-19 ikut membuat keadaan bertambah pailit.
Dilansir dari Guardian, sebelum musim 2021/2022 lalu, bahkan ada lebih dari sebesar 750 juta euro (Rp11 triliun) utang baru yang dicatatkan klub-klub Eropa.
Baca Juga: 7 Ular Paling Mematikan di Dunia, Nomor 2 Sangat Cepat dan Dapat Melompat ke Udara untuk Menyerang
Berikut ini adalah 10 klub top Eropa yang memiliki utang cukup banyak menurut data terbaru Deloitte, lembaga yang memantau pergerakan finansial klub sepakbola Eropa.
Adanya tumpukan utang yang menggunung itu bisa saja menghambat aktivitas klub tersebut di bursa transfer pemain.
1. Barcelona - 1,35 miliar euro (Rp202 triliun)
Dalam 2-3 musim ke belakang wajar banyak rumor yang mengatakan bahwa klub raksasa La Liga ini terancam bangkrut, pasalnya saat ini utang Blaugrana tak main-main.
Baca Juga: 5 Kota Paling Ramah Vegan di Dunia dengan Restorannya yang Terkenal, Jakarta Termasuk?
Hal ini pula yang belakangan membuat Barcelona tidak begitu jor-joran mendatangkan pemain mahal ke Camp Nou.
2. Juventus - 900 juta euro (Rp14 triliun)
Memiliki banyak pemain bintang di dalam kompetisi Serie A yang dikenal memiliki pemasukan uang yang cukup minim dibanding liga-liga top lainnya, wajar jika Si Nyonya Tua pun dililit utang sebegitu banyak.
3. Tottenham Hotspurs - 826 juta euro (Rp12 triliun)
Spurs dikenal dengan klub yang selalu kesulitan menjadi juara di kompetisi mana pun, hal yang tentunya berimbas pada kesimbangan finansial klub.
Baca Juga: Neymar dan Cristiano Ronaldo Bakal Gabung, Juventus Ciptakan Duet Maut dan Garang Musim Depan
The Lilly White saat ini bahkan menjadi klub Premier League dengan harga tiket termahal yang mungkin ditujukan untuk meraup keuntungan lebih besar guna menambal keseimbangan neraca keuangan klub.
4. Inter Milan - 702 juta euro (Rp10,9 triliun)
Merombak skuad secara besar-besaran pada tahun 2019 lalu, Inter mungkin langsung merasakan hasilnya dengan menjuarai Scudetto Serie A.
Namun, itu saja belum cukup, karena beban gaji serta cicilan pemain di bursa transfer saat ini semakin marak dilakukan klub-klub Italia yang tentunya menambah catatan utang mereka.
Baca Juga: Update Piala Presiden 2022 Sabtu 25 Juni 2022: Jadwal Pertandingan dan Klasemen Sementara
5. AC Milan - 666 juta euro (Rp10,3 triliun)
Setali tiga uang dengan klub sekotanya, Rossonerri juga punya utang segunung, yang mana kasusnya hampir sama dengan 'sang adik'.
6. Real Madrid - 662 juta euro (Rp10,3 triliun)
Jangan salah, Los Blancos juga punya catatan utang yang cukup banyak. Bedanya, mereka bisa mengatur keuangannya dengan sedikit lancar berkat prestasi konsisten di Liga Champions, kompetisi yang dikenal menuai cuan besar.
7. Arsenal - 625 juta euro (Rp9,7 triliun)
Seretnya prestasi The Gunners beberapa tahun ini bisa menjadi faktor terbesar mengapa utang mereka cukup banyak meski selalu dikenal memiliki pemasukan dari ticketing yang besar.
Baca Juga: Gokil! Jadi Striker Andalan Juventus, Begini Skill dan Statistik Mengerikan Dusan Vlahovic
8. Atletico Madrid - 523 juta euro (Rp8,1 triliun)
Beban gaji pemain menjadi salah satu yang selalu terdengar dari permasalahan klub sekota Real Madrid ini, di mana Los Rojiblancos memang cukup banyak dihuni pemain-pemain top dengan bayaran selangit.
9. Manchester United - 420 juta euro (Rp6,5 triliun)
Manajemen yang katanya sedikit kurang lihai serta kemerosostan prestasi MU di kancah Eropa, disinyalir menjadi faktor utama neraca keuangan mereka terganggu kendati di sisi lain ticketing stadion, hak siar tv, dan penjualan merchandise mereka cukup besar.
10. Liverpool - 386 juta euro (Rp6 triliun)
Masih terbilang tinggi tapi mengingat prestasi Liverpool yang cukup konsisten di level Eropa dan domestik sepertinya segera bisa ditangani oleh manajemen Anfield.
***