JURNAL SOREANG - Juventus adalah salah satu klub paling sukses di sepak bola Italia dan merupakan salah satu klub terbesar di dunia.
Juventus yang sering disebut juga Nyonya Tua telah mendominasi Serie A dalam beberapa tahun terakhir sementara mereka juga menikmati kesuksesan di panggung Eropa.
Selama bertahun-tahun, beberapa pemain asing terbaik yang pernah memainkan permainan ini telah mengenakan garis hitam dan putih klub dan meninggalkan kesan abadi.
Legenda-legenda ini telah membantu Bianconeri memantapkan diri mereka sebagai kekuatan dominan baik di Italia maupun Eropa.
Berikut ini pemain asing terbaik sepanjang sejarah Juventus, dilansir dari Sportskeeda.
- John Charles (Wales) 1957 – 1962
John Charles mengangkat kembali semangat Juventini dengan aura flamboyannya di pertengahan 1900-an. Dia bermitra dengan orang-orang seperti Giampiero Boniperti dan Omar Sívori di jantung serangan Juventus.
John Charles menjadi bagian integral dari trio penyerang mematikan yang dikenal sebagai 'Il Santo Tridente' (Trident Suci).
Baca Juga: Update Piala Presiden 2022: Jadwal Pertandingan dan Klasemen Sementara hingga Jumat 24 Juni 2022
Charles bergabung dengan Juventus dari Leeds United pada tahun 1957 dengan biaya transfer rekor Inggris saat itu sekitar £65.000. Dia tinggal di klub selama lima tahun sebelum bergabung kembali dengan Leeds.
Selama lima tahun itu, ia berhasil mengubah dirinya dari orang asing yang ingin bermain di liga Italia menjadi seseorang yang kemudian menjadi salah satu pemain asing terbesar di negara itu.
Dalam lima tahun itu, tak hanya mencetak 105 gol dalam 179 pertandingan, Charles juga membantu Juventus meraih tiga gelar Serie A dan dua Coppa Italia.
John Charles adalah pemain terbaik ketiga dalam perlombaan Ballon d'Or 1959. Setelah meninggalkan Juventus, ia bermain untuk beberapa klub lain, termasuk AS Roma dan Cardiff City, tetapi gagal mencapai level yang sama dengan yang ia raih di Juventus.
John Charles dinobatkan sebagai pemain asing terbaik Bianconeri selama perayaan seratus tahun 1997.
Status legendarisnya kemudian dikonfirmasi dengan pelantikannya ke dalam Italian Football Hall of Fame. Dia meninggal pada tahun 2004 karena komplikasi terkait kanker.
- Michel Platini (Prancis) 1982 – 1987
Dalam sejarah permainan, tidak terlalu banyak pemain yang membuat dampak lebih besar selama lima tahun di klub mana pun seperti yang dilakukan Michel Platini di Juventus.
Dia memiliki tugas yang luar biasa di klub, memenangkan banyak penghargaan besar, baik di dalam negeri maupun di Eropa. Dia juga memenangkan tiga penghargaan Ballon d'Or selama waktunya di klub.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Pertandingan AS Roma di Serie A Italia Musim 2022-2023, Matchday 1-38
Gaya bermain Michel Platini hampir tidak terlihat dari pemain Prancis sebelumnya.
Keahliannya adalah pemahaman yang tepat dan penanganan bola, yang memungkinkan dia untuk membuat operan yang luar biasa atau mencoba tembakan berani dalam permainan terbuka dan situasi bola mati.
Piala Dunia 1982 akan menjadi turnamen Prancis, di mana dia membuat bangsanya berdiri dan menyadari betapa hebatnya dia sebagai pemain.
Michel Platini adalah pencetak gol terbanyak dalam sejarah Euro sebelum dia baru-baru ini disalip oleh Cristiano Ronaldo.
Baca Juga: Kekurangan Panitia Lokal saat Pertandingan Persib vs Persebaya, Salah Satunya Masalah Tiket
Platini memenangkan gelar Serie A bersama Juventus pada tahun 1984 dan 1986, Piala Winners Eropa pada tahun 1984, Piala Super Eropa 1984, Piala Eropa pada tahun 1985, dan Piala Interkontinental 1985.
Dia adalah pencetak gol terbanyak di Serie A selama tiga musim berturut-turut (1982-83, 1983-84 dan 1984-85).
Michel Platini, yang pensiun di Juventus pada usia 32, dikenang oleh para penggemar di seluruh dunia sebagai salah satu yang terbaik yang pernah memainkan permainan tersebut.
- Zinedine Zidane (Prancis) 1996 - 2001
Zinedine Zidane bermain di Juventus hanya selama lima musim, tetapi dia masih dipuji sebagai salah satu pemain terhebat dalam sejarah klub.
Baca Juga: PSSI Investigasi Meninggalnya Dua Bobotoh Persib, Ini Poin-poin Penting yang Dihasilkan
Pemain Prancis itu tiba di klub pada tahun 1996 dari klub Ligue 1 Bordeaux dan menjadi superstar di Turin. Ia menarik perhatian dengan sederet penampilannya yang eye-catching di lini tengah.
Zidane dikenal karena visi, kontrol bola, kemampuan teknis, dan bakatnya. Banyak yang memuji dia sebagai salah satu pemain paling berbakat secara teknis yang pernah menghiasi papan atas Italia.
Zidane membuat 212 penampilan untuk Juventus, mencetak 31 gol dan memberikan 38 assist.
Dia memenangkan dua gelar Serie A dan beberapa penghargaan lainnya dengan klub, sementara juga mengambil penghargaan Ballon d'Or pada tahun 1998.
Dia kemudian pindah ke Real Madrid pada musim panas 2001 dengan biaya rekor dunia pada saat itu. Di sana ia semakin memperkuat statusnya sebagai salah satu pemain terhebat sepanjang masa.
Baca Juga: Biro Dewan FIFA Umumkan Keputusan Piala Dunia U-20, Jadi Digelar di Indonesia?
- Pavel Nedved (Republik Ceko) 2001 – 2009
Salah satu pemain terbesar Juventus, Pavel Nedved pindah ke klub pada tahun 2001 setelah lima tahun penuh trofi di Lazio.
Ini termasuk dua Coppa Italia, satu Piala Winners dan satu-satunya Scudetto kedua dalam sejarah klub Romawi itu.
Pavel Nedved terus memenangkan trofi di Turin, dan merupakan bagian integral dari tim Juventus yang memenangkan gelar Serie A berturut-turut pada tahun 2002 dan 2003.
Gelandang lincah ini juga memenangkan penghargaan Ballon d'Or pada tahun 2003, mengungguli pemain seperti Thierry Henry dan Paul Maldini. Itu membantunya memperkuat posisinya sebagai salah satu yang terbaik di dunia.
Baca Juga: Tekad Bek Persib Bandung Victor Igbonefo Pasca Operasi: Saya akan Kembali Lebih Kuat!
Dari sayap, dia bisa menembakkan umpan silang atau memotong ke dalam dan menggunakan salah satu kakinya untuk melepaskan tembakan yang kuat.
Di tengah, ia memiliki visi, ketenangan dan jangkauan umpan serta pergantian kecepatan untuk berlari cepat ke area penalti lawan.
Meskipun memenangkan dua Scudetti berturut-turut dan mencapai final Liga Champions pada tahun 2003, loyalitas Nedved kepada Juventus bersinar.
Itu karena dia tetap di Turin setelah klub terdegradasi ke Serie B karena keterlibatan mereka dalam skandal Calciopoli 2006 yang terkenal.
Baca Juga: Terima Kasih! Victor Igbonefo Sampaikan Apresiasi untuk Persib Bandung dan Bobotoh
Setelah membantu Bianconeri kembali ke Serie A setahun kemudian, Pavel Nedved bertahan selama tiga tahun lagi, menstabilkan klub dan memimpin mereka ke era baru dominasi. Karena itu, status legendaris Nedved di kalangan Juventini tidak bisa dibantah.
- Cristiano Ronaldo (Portugal) 2018 – 2021
Cristiano Ronaldo hanya menghabiskan tiga tahun di Juventus. Tapi eksploitasinya di klub dan silsilah yang dia miliki sudah cukup baginya untuk mendapatkan tempat di daftar ini.
Juventus membobol bank untuk mengontrak Cristiano Ronaldo dari Real Madrid pada 2018 dengan biaya hampir €100 juta.
Banyak yang mengkritik Bianconeri karena menghabiskan begitu banyak uang untuk pemain berusia 33 tahun.
Baca Juga: 5 Pemain yang Bisa Direkrut Newcastle pada Bursa Transfer Musim Panas 2022, Neymar Jr Termasuk?
Namun, pemain internasional Portugal itu bukanlah pemain biasa. Meskipun ia memiliki awal yang lambat untuk hidup di Turin, Cristiano Ronaldo terus memecahkan banyak rekor selama waktunya di Italia.
Cristiano Ronaldo adalah pencetak gol terbanyak klub di masing-masing dari tiga musim di Juventus.
Ia menjadi pemain pertama yang mencetak 100 gol dalam tiga musim pertama mereka di klub. Dia juga mencetak 29 gol untuk memenangkan Golden Boot Serie A di musim terakhirnya di Juventus.
Cristiano Ronaldo ditandatangani sebagian besar untuk membantu klub memenangkan Liga Champions UEFA.
Meskipun itu tidak terjadi, pemain berusia 36 tahun itu memenangkan dua gelar Serie A dan Piala Super Italia sebanyak mungkin selama waktunya di Juventus.
Pemain internasional Portugal itu telah meninggalkan klub musim panas tahun lalu untuk kembali ke Manchester United.
Itulah beberapa pemain asing terhebat sepanjang sejarah Juventus, dilansir dari Sportskeeda.***