Prihatin Atas Insiden Tragis di Stadion GBLA, Manajer Persib Umuh Muchtar: Kalo Ga Ada Tiket, Nonton di TV Aja

19 Juni 2022, 06:32 WIB
Potret Manajer Persib Umuh Muchtar saat melayat ke kediaman Bobotoh yang meninggal akibat brrdesakan saat ingin menonton Persib di stadion GBLA /@persib/

JURNAL SOREANG - Kemeriahan gelaran Piala Presiden 2022 seolah menjadi obat pelepas rindu terhadap sepakbola Indonesia dari suporter yang ada di Indonesia khususnya pendukung Persib Bandung.

Euforia yang begitu besar ditunjukkan di laga perdana Piala Presiden 2022, dimana Persib Bandung bertindak sebagai tuan rumah.

Dilaga pertama tersebut berjalan aman dan kondusif walaupun oknum Bobotoh tetap menyalakan flare di dalam stadion.

Baca Juga: JURNAL HAJI 2022: Perhatikan Barang Bawaan, Otoritas Bandara Saudi Kontrol Ketat Barang Jemaah Haji

Akan tetapi dilaga kedua berujung tragis, duka mendalam dirasakan Bobotoh Jumat 17 Juni 2022, tepatnya pada saat gelaran Piala Presiden 2022 antara Persib vs Persebaya.

Selain mengakibatkan 5 pemain Persib Bandung cedera, laga panas tersebut menelan korban jiwa karena antusias yang begitu besar untuk bisa menonton ke stadion.

Dikonfirmasi dari hasil laga tersebut banyak penonton berdesakan masuk stadion yang membuat banyak suporter pingsan karena berdesakan dengan menimbulkan 2 korban jiwa.

Baca Juga: Lagu Joji - Glimpse of Us Gak Ngaruh sama 3 Zodiak Ini, Salah Satunya Gemini

Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar bertakziah ke rumah duka salah satu suporter yang jadi korban jiwa yaitu Ahmad Solihin di Gang Blok TVRI, RT 02/03, Cibaduyut Kota Bandung, Sabtu 18 Juni 2022.

Ia menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Ahmad Solihin saat menonton pertandingan Persib vs Persebaya Surabaya yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Jumat 17 Juni 2022 lalu.

Selain Ahmad, korban lain yang meninggal dunia pada peristiwa tersebut yaitu Sopiana Yusup.

Baca Juga: Waspada Omicron BA4 dan BA5, Berikut Update Kasus Covid-19 Harian di Indonesia per 18 Juni 2022

“Ini yang kita tidak terprediksi. Dan rasanya tidak mungkin, karena tiket kita hanya bikin 15.000 (tiket). Kita pun sudah menyiapkan layar lebar, ada 4 di luar,” kata Umuh.

Umuh juga memastikan, Ahmad datang dengan membawa tiket. Ia menyebut pria ini sebagai Bobotoh sejati.

“Ini yang namanya Bobotoh sejati. Setia. Tetapi, karena sudah penuh, dia memaksa ke dalam. Keterangan dari keluarganya pun, Ahmad datang dalam kondisi kurang sehat,” terangnya.

Baca Juga: Tes IQ: Harimau atau Pohon? Gambar Ilusi Optik Pertama Dapat Menunjukkan Kesan Pertama Anda di Mata Orang Lain

Umuh berpesan, kejadian yang menimpa Ahmad Solihin dan Sopiana Yusup perlu menjadi catatan bagi seluruh bagian dari Persib Bandung.

Kali ini, antusiasme berlebihan karena bisa menyaksikan Persib bertanding lagi di Kota Bandung, menjadi faktor kuat terjadinya peristiwa ini.

“Kita ambil langkah dan saya sampaikan terima kasih kepada Polda Jabar dan Polrestabes Bandung karena pengamanan sudah luar biasa,” kata Umuh.

Baca Juga: Menpora Zainudin Amali Desak LIB dan PSSI Selidiki Tragedi Meninggalnya 2 Bobotoh: Tidak Boleh Terjadi Lagi

Umuh meminta, para Bobotoh yang tidak memiliki tiket untuk jangan datang ke stadion dan menyaksikan lewat televisi saja. Ini merupakan upaya pencegahan terulangnya peristiwa serupa.

Ia berharap, kedepannya semua pihak tidak saling menyalahkan karena peristiwa ini. Justru sebaliknya, peristiwa ini bisa menjadi evaluasi diri bersama-sama.

“Tidak ada oknum Bobotoh karena semua bobotoh sejati dengan segala cara. Yang saya sayangkan adalah mereka yang tidak punya tiket, namun memaksa masuk," keluhnya.

Baca Juga: Liliyana Natsir Ingin Mantan Pasangan Ganda Campurannya, Tontowi Ahmad Bisa Masuk Hall Of Fame Ikuti Jejaknya

"Saya berpesan, kalau tidak punya tiket ya nonton di televisi saja. Mungkin lebih leluasa dan lebih nyantai di TV. Daripada berdesakan, terus nanti ada korban lagi,” harapnya.

Nasi sudah jadi bubur, keadaan sudah terlanjur memakan korban, kini yang harus kita lakukan adalah evaluasi baik dari jajaran manajemen Persib, Penyelenggara, pihak keamanan hingga para suporternya sendiri.

Sinergi dari semua pihak tentunya akan memberikan jaminan hal seperti ini tak terunglang kembali.

Baca Juga: Rumor Transfer Eropa: Barcelona Pertimbangkan Lepas 3 Pemain, Siapa saja Mereka?

Walaupun memang kondisi lapangan sulit untuk diantisipasi bagaimanapun mitigasinya, namun setidaknya ada kesadaran dari semua pihak untuk saling peduli membuat kita bisa meminimalisir kejadian ini kembali.

Duka ini adalah duka mendalam, nyawa lebih berharga dari pertandingan sepakbola, oleh karena itu mari kita lakukan perubahan untuk dewasa dan lebih bijak, agar hal ini tak pernah terjadi lagi dikemudian hari.***

Editor: Agung Prasetya

Tags

Terkini

Terpopuler