JURNAL SOREANG - Uruguay sukses merebut satu slot Piala Dunia 2022 Qatar bukan hanya sekedar ingin tampil di sana, melainkan punya tujuan untuk meraih gelar tertinggi.
Namun untuk sampai di laga puncak, Uruguay harus menuntaskan seluruh babak di Piala Dunia 2022 Qatar dari fase grup hingga partai final.
Di laga pembuka Piala Dunia 2022 Qatar tersebut, Uruguay sudah disuguhkan tantangan cukup sulit, dengan bertemu lawan-lawan yang siap menggencarkan aksi balas dendam.
Baca Juga: Terungkap Begini Kondisi Jenazah Eril saat Ditemukan, Atalia: Alhamdulillah, Allahu Akbar!
Uruguay sendiri tergabung di grup H Piala Dunia 2022 Qatar bersama Portugal, Ghana, dan Korea Selatan.
Dua negara pertama, pernah dijegal Uruguay saat perhelatan Piala Dunia edisi sebelumnya.
Pada edisi 2018, Portugal harus pulang lebih awal setelah 2 gol Edinson Cavani hanya mampu dibalas sekali oleh Pepe.
Empat tahun kemudian takdir mempertemukan kembali, besar kemungkinan Cristiano Ronaldo dan kolega bakal membalaskan dendam untuk membalikkan keadaan dari edisi sebelumnya.
Di samping itu, dendam lebih besar bakal diultimatum oleh Ghana pada Uruguay.
Pasalnya, pada edisi 2010, Ghana yang hampir saja mencatatakan rekor sebagai perwakilan Afrika pertama yang pernah tembus hingga semifinal harus dikubur mimpinya oleh Uruguay dengan cara menyakitkan.
Tendangan yang hampir membuahkan poin secara sengaja ditepis oleh Luis Suarez menggunakan tangannya.
Perbuatan kotor striker Urugauy tersebut tidak bisa dimaafkan oleh seluruh warga Ghana hingga hari ini.
Baca Juga: Usai Prosesi Pemandian Jenazah Eril di Swiss, Tangis Atalia Praratya Pecah Tak Kuasa Menahan Haru
Bahkan dendam kesumat tersebut diutarakan langsung oleh presiden FA Ghana Kurt Okraku.
"Kami percaya, bahwa inilah waktunya balas dendam," kata Kurt Okraku dikutip JurnalSorenag.Pikiran-Rakyat.com dari GhanaSoccerNet.com pada Jumat, 10 Juni 2022.
Kendati demikian, Uruguay nampaknya tak masalah dengan para pesaingnya tak tengah naik pitam itu.
Baca Juga: Jenazah Eril Ditemukan Utuh, Istri Ridwan Kamil Tulis Pesan Haru, Ketegaran Hatinya Jadi Sorotan
Negara Amerika Selatan tersebut tetap akan meladeni mereka, dan menggencarkan mimpinya untuk mengulang masa kejayaannya.
"Grup itu seimbang di luar fakta bahwa setiap tim memiliki karakteristiknya sendiri, Uruguay mampu memenangkan semua tiga pertandingan, tetapi juga bisa kalah, dan salah satu dari empat tim bisa menang," kata Diego Alonso dikututip JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com dari TycSports pada Jumat, 10 Juni 2022.
Kepercayaan diri Uruguay memang bukan tanpa alasan, menginat di antara empat negara penghuni grup H, hanya mereka lah yang pernah menjuarai ajang internasional tersebut.
Tak hanya sekali, 2 trofi telah mereka borong, walaupun secara peringkat FIFA Luis Suarez dan kawan-kawab berada di bawah Portugal.
Lebih lanjut pelatih berusia 47 tahun itu meyakinkan diri negaranya akan tetap gencar untuk mendapatkan trofi ketiga mereka di edisi kali ini.
"Jika Anda bertanya apakah saya ingin memenagkannya, saya jawab ya, Uruguay ingin memenagkan Piala Dunia," ungkapnya.
Kini menarik ditunggu apakah Uruguay mampu mencapai mimpinya tersebut dan menutasnya pesaingnya yang tengah mengincar balas dendam sejak fase grup.***