JURNAL SOREANG – FIFA tetapkan dan percayakan tiga wasit wanita untuk pertandingan dalam turnamen Piala Dunia 2022 Qatar.
Piala Dunia 2022 Qatar, FIFA memutuskan untuk pertama kalinya dalam sejarah peserta Piala Dunia pria dipimpin oleh wasit wanita pertandingan di Piala Dunia 2022 Qatar.
Belum lama ini komite FIFA telah menunjuk tiga sosok wasit wanita yang akan menjadi wasit di Piala Dunia 2022 Qatar mendatang.
Baca Juga: Arab Saudi Hadapi Lawan Berat Argentina dalam Grup C Piala Dunia 2022. Berikut Prediksi Skuadnya
Ketiga wasit wanita tersebut adalah Stephanie Frappart yang berasal dari Prancis. Lalu ada juga Salima Mukansanga dari Rwanda dan Yoshimi Yamashita dari Jepang.
Selain ketiganya tiga asisten wasit wanita juga terpilih yakni Neuza Back asal Brazil, Karen Diaz Medina Meksiko dan Kathryn Nesbitt asal Amerika Serikat.
Tiga wanita tersebut masuk dalam daftar 36 wasit yang terpilih sebagai pengadil dalam pertandingan-pertandingan turnamen Piala Dunia 2022 Qatar.
Sebelum mengukir sejarah di Piala Dunia 2022 Qatar ketiga wasit tersebut sudah terlebih dahulu mendapatkan namanya di dalam buku sejarah sepakbola.
Baca Juga: Tes IQ: Cuma Orang Fokus yang Bisa Menemukan Sesuatu Kejanggalan pada Gambar Berikut Ini
Ketua komite wasit FIFA, Pierluigi Collina menegaskan bahwa FIFA tidak asal memilih tiga wasit wanita itu.
Tiga wasit wanita tersebut, kata dia, memiliki kualitas tidak kalah dari para wasit pria yang juga akan memimpin pertandingan Piala Dunia 2022 Qatar.
“Seperti biasa, kriteria pertama yang kami gunakan adalah kualitas. Kami hanya memilih perangkat pertandingan dengan level tertinggi di dunia perwasitan,” kata Pierluigi Collina
“Dan kami menegaskan bahwa kualitas jadi aspek paling penting bagi kami dan bukannya jenis kelamin seorang wasit,” sambungnya
“Untuk bisa mencapai tahap ini kami melalui proses yang panjang, di mana wasit wanita pertama kali digunakan di pertandingan pria dari level junior lalu perlahan ke tim senior,”
“Saya pribadi berharap di masa depan, pemilihan perangkat pertandingan wanita untuk laga-laga penting sepakbola pria bisa dianggap normal dan tidak sesensasional sekarang,” ujar Pierluigi Collina.***