Terkena Kutukan? Kisah 10 Tahun Lebih Pep Guardiola Gagal Liga Champions, Termasuk di Manchester City

25 Mei 2022, 16:05 WIB
Kisah 10 Tahun Lebih Pep Guardiola Gagal di Liga Champions./Tangkap Layar YouTube starting eleven /

JURNAL SOREANG - Penantian panjang Pep Guardiola merebut Liga Champions harus tertunda, setelah Manchester City tersingkir dramatis di babak semifinal oleh Real Madrid.

Sudah hampir 10 tahun lebih Pep Guardiola selalu gagal di Liga Champions, sejak terakhir kali Pep Guardiola mengalami kesuksesan Liga Champions pada debut awalnya melatih.

Berikut adalah nasib kisah perjalanan panjang Pep Guardiola di Liga Champions bersama 3 klub berbeda.

Baca Juga: Jejak Digital! Indra Kenz Ungkap Bar Mewah di PIK Milik Vanessa Khong: Paling Gede Saham Dia

1. Barcelona (2008-2012)

Barcelona di musim panas 2008-2009 secara mengejutkan menunjuk legendanya, Pep Guardiola sebagai pelatih.

Debutnya di Liga Champions berjalan mulus dari awal meskipun bukan tim unggulan dan harus memulai dari kualifikasi dan mampu menjadi juara grup dan melenggang ke fase berikutnya.

Menyingkirkan Lyon dan Munchen di babak 16 besar dan perempatfinal dengan agregat yang meyakinkan, Pep Guardiola dinanti Chelsea di semifinal.

Baca Juga: 3 Perubahan yang akan Dilakukan Jurgen Klopp jika Dua Pemain Utama Liverpool Absen di Final Liga Champions

Musim berikutnya 2009-2010 langkah Pep Guardiola di Liga Champions bersama Barcelona terhenti di semifinal.

Jose Mourinho bersama Inter dengan kontra strateginya yang mampu menjegal pasukan Pep Guardiola.

Belajar dari kegagalan di musim 2010-2011, Pep Guardiola membangun pola baru permainan Barcelona dengan mengeksplorasi strategi tanpa striker murni atau false nine.

Permainan indah tiki-taka mengantarkan pasukan Pep Guardiola sekali lagi ke partai puncak, dan harus menghadapi Manchester United untuk kedua kalinya.

Partai seru di Wembley tersebut mampu kembali ditaklukan oleh Pep Guardiola dengan skor 3-1 untuk Barca. Itu merupakan gelar kedua Pep di Liga Champions.

Baca Juga: PBSI Unggah Video Permintaan Maaf Atlet Badminton Yeremia Rambitan Terkait Kasus Ucapan Tidak Senonoh

2. Bayern Munchen (2013-2016)

Karier Pep Guadiola setelah pergi dari Barcelona datang ke penguasa Bundesliga, Bayern Munchen yang mengalami momen indah bersama pelatih sebelumnya, Jupp Heynckes.

Namun, musim pertamanya di Bayern Munchen, ia hanya berhasil mengantarkan The Bavarians sampai ke babak semifinal.

Setelah di babak semifinal pasukan Pep Guardiola dicabik-cabik pasukan Real Madrid di bawah Carlo Ancelotti dengan skor agregat telak 5-0.

Di musim 201-2015, pasukan Bayern Munchen di bawah Pep Guardiola berubah. Lewandowski dan Xabi Alonso menjadi katalisator permainan indah ala Pep Guardiola.

Baca Juga: Tiga Pemain Persib di Sea Games akan Diberi Waktu Istirahat Hanya Jika Terjadi Hal Ini

Namun, asa Pep Guardiola merengkuh sukses di Liga Champions harus kembali terhenti di babak semifinal.

Kali ini adalah mantan klub kesayangannya, Barcelona yang menjegalnya. Masterclass dari trio Messi, Suarez,dan Neymar tak mampu dibendung pasukan Pep Guardiola.

Bayern Munchen kalah dengan agregat 5-3. Belajar dari kegagalan di dua musim lalu yang hanya sampai semifinal.

Musim 2015-16, Bayern Munchen bersama Pep Guardiola kembali harus menelan pil pahit. Hattrick semifinal pun tak terhindarkan.

Sekali lagi gagal ke final setelah takluk dari klub Spanyol lainnya, Atletico Madrid dengan kalah agresivitas gol tandang.

Baca Juga: Legenda Badminton Indonesia Hendrawan Pulang Kampung Kunjungi PBSI, Bakal Jadi Pelatih?

3. Manchester City (2016-sekarang)

Musim 2016-2017 adalah musim baru Pep Guardiola di Manchester City. Pep Guardiola diharapkan mampu membawa mental Liga Champions bagi skuad Manchester City.

Musim pertama bersama Manchester City pasukan Pep Guardiola hanya mampu sampai babak 16 besar dikandaskan AS Monaco dengan agregat skor 6-6, kalah agresivitas gol tandang.

Musim keduanya di 2017-2018 di Liga Champions langkah pasukan Pep Guardiola makin berbenah, dan menunjukan peningkatan.

Kali ini berhasil melangkah ke babak perempat final. Namun, pasukan Pep Guardiola kembali tersingkir oleh sesama wakil dari Inggris, Liverpool dengan agregat telak 5-1.

Baca Juga: Nostalgia Gabriel Batistuta, Top Skor Argentina di Piala Dunia yang Dipuji Para Legenda, Lionel Messi Lewat!

Musim 2018-2019 bersama metronom Kevin De Bruyne, David Silva maupun Aguero, pasukan Pep Guardiola kandas di perempat final, oleh wakil Inggris lainnya, Tottenham Hotspur.

Manchester City kandas kembali karena agresivitas gol tandang seperti yang pernah ia alami di 2016-2017 melawan Monaco.

Cerita hattrick kembali terulang di musim keempat Pep Guardiola bersama Manchester City di 2019-2020.

Hattrick perempat final berturut dirasakan Pep Guardiola bersama Manchester City usai tersingkir untuk ketiga kalinya, kali ini dari wakil Prancis, Lyon dengan skor 3-1.

Baca Juga: Kuota Haji Kabupaten Bandung Tahun Ini 1.167 Orang, 6 Juni Siap Berangkat ke Tanah Suci

Musim 2020-2021 Pep Guardiola dapat membawa Manchester City menjadi juara grup dan menyingkirkan Monchengladbach dan Dortmund di 16 besar dan perempat final dengan agregat yang meyakinkan.

Langkah City di bawa Pep Guardiola ke fase semifinal. Kala bertemu tim kaya baru lainnya PSG, pasukan Pep Guardiola berhasil mengatasinya dengan agregat yang meyakinkan.

Pep Guardiola akhirnya kembali tampil di partai puncak Liga Champions setelah terakhir dirasakannya pada tahun 2011 silam.

Nasib berbeda dialami Pep Guardiola ketika di final kali ini. Manchester City harus merelakan gelar kepada wakil Inggris lainnya, Chelsea setelah kalah tipis 1-0 di final.

Baca Juga: Simak! Penyebab Haid atau Menstruasi Tidak Teratur Pada Wanita Berdampak pada Kesehatan, Menurut Chrisan Bimo

Seakan bagai kutukan, Pep Guardiola kembali tidak berhasil merengkuh trofi itu.

Di musim 2021-2022 Pep Guardiola menatap Liga Champions sebagai mantan finalis musim lalu dan berharap tuah di musim selanjutnya.

Menjadi juara grup di atas PSG, langkah Manchester City mulus menyingkirkan Sporting dan Atletico Madrid di 16 besar dan perempat final dengan clean sheet.

Baca Juga: Catat! 10 Calon Tuan Rumah Piala Dunia di Masa Depan dari 2030 Hingga 2042, Indonesia Termasuk?

Manchester City bersama Pep Guardiola menatap semifinal dengan penuh percaya diri ketika bertemu Real Madrid.

Namun, seolah kutukan kembali menghampiri Pep Guardiola, Manchester City pun harus kalah dramatis di perpanjangan waktu oleh Real Madrid dengan agregat tipis 6-5.

Pep Guardiola kembali harus kehilangan mimpinya juara Liga Champions, setelah terakhir melakukannya pada 2011 lalu bersama Barcelona.***

Editor: Handri

Sumber: Youtube

Tags

Terkini

Terpopuler