JURNAL SOREANG - Bintang Liverpool Sadio Mane mengungkapkan bagaimana Jurgen Klopp mengubah jadwal latihan.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk dukungan bagi para pesepakbola muslim selama bulan Ramadhan yang ada di Liverpool.
Mane adalah salah satu dari sedikit pemain Muslim di tim, bersama dengan rekannya yang menyerang Mohamed Salah, gelandang Naby Keita, dan bek baru Ibrahima Konate.
Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam kalender Islam di mana umat Islam menahan diri dari makan dan minum selama siang hari.
Puasa menyulitkan atlet profesional untuk mengikuti jadwal latihan dan permainan.
Walau bagaimanapun Liverpool ternyata telah memperhatikan hal ini dan memperhitungkannya.
Dalam acara bincang-bincang dengan beIN SPORTS, Sadio Mane mengatakan bahwa dia mendekati kapten Liverpool Jordan Henderson untuk meminta Klopp mengubah jadwal.
Manajer kemudian menggeser sesi latihan ke pagi hari dan memberikan sedikit keistimewaan pada mereka.
“Itu tidak mudah karena bermain dan berlatih dan melakukan Ramadhan sama sekali tidak mudah,” katanya kepada beIN Sports.
Baca Juga: David De Gea Ungkap Bagaimana Rasanya Jadi Pemain Manchester United Saat Ini: Berat dan Memalukan
“Tapi sebelum Ramadhan kami mencoba berbicara dengan kapten dan memberi tahu bos mungkin kami bisa mengubah jadwal?” jelas Mane.
Dirinya mengungkap porsi latihan Liverpool akhirnya diubah menjadi pagi hari.
“Kami berlatih di pagi hari. Lebih mudah bagi kami. Kalau latihan pagi nanti ada waktu istirahat dan pulang,” imbuhnya.
Striker Senegal itu juga memuji ahli gizinya atas bantuannya menangani latihan saat berpuasa.
“Hari pertandingan adalah sesuatu yang lain tetapi dengan Ramadhan itu sulit. Liverpool mencoba membuat segalanya lebih mudah bagi kami " ucapnya.
"Kami berbicara dengan ahli gizi kami, terutama sebelum pertandingan, dia membuat segalanya lebih mudah bagi kita.” tambah Mane.
Baca Juga: Beginilah Tata Cara Pelaksanaan Sholat Idul Fitri Sesuai Sunnah
Pada hari Rabu, Mane menjadi pencetak gol saat Liverpool mengalahkan Villareal dengan skor 2-0 di Anfield.
Dia kini setara dengan Didier Drogba untuk menjadi pemain Afrika dengan jumlah gol terbanyak di babak sistem gugur Liga Champions.
Mane telah melakukan dengan sangat baik dalam peran barunya sebagai striker. Dia mulai di sayap kanan.
Baca Juga: Mengapa Lionel Messi Dijuluki Si Kutu La Pulga? Ternyata Ini Alasannya, Sulit untuk Ditangkap Lawan
Kemudian bergeser ke kiri untuk mengakomodasi Salah, dan sekarang bermain sebagai penyerang tengah.
Pelatih Liverpool juga mengungkapkan bagaimana Sadio Mane bisa beradaptasi dengan cepat di posisi barunya.
“Dia memulai untuk kami di sini di Liverpool di sayap kanan, yang lebih lama di posisi itu akan mengingat dia mencetak gol di Arsenal," ujar Klopp.
Baca Juga: Waduh Terungkap, Komedian Rina Nose Mengaku Menderita Obsessive-Compulsive Disorder
"Mungkin gol pertamanya ketika dia memotong ke dalam dan menembakkan bola dengan kaki kirinya di sudut jauh,” kata Klopp tentang bagaimana Mane beradaptasi dengan peran barunya.
Toleransi Liverpool Jurgen Klopp pada beberapa pemain muslim patut diacungi jempol.
Mengingat hal sekecil ini senantiasa luput dari perhatian tim-tim di Eropa, terlebih pemain muslim di Liga Eropa menjadi minoritas dan terkadang tak dipandang disana.
Baca Juga: Wow! 7 Wonderkid Timnas Prancis yang Dapat Diandalkan di Piala Dunia 2022, Siap Meledak di Qatar
Mohamed Salah, Sadio Mane, Naby Keita dan satu pemain baru bersinar Liverpool Ibrahima Konate menjalani Puasa Ramadhan dengan wajah sumringah.
Karena mereka merasa dihargai di tempat yang mayoritas pemain dan penduduknya bukan beragama islam.
Perlu diketahui juga 3 pemain muslim tersebut berasal dari Afrika dan satu lainnya pemain Perancis keturunan Afrika dengan rincian sebagai berikut:
1. Sadio Mane - Senegal
2. Mohamed Salah - Mesir
3. Naby Keita - Guinea
4. Ibrahima Konate - Prancis.***