Dari Sihir Jogo Bonito Brasil Hingga Tiki Taka Khas Spanyol, Inilah 5 Taktik Jitu Juara Piala Dunia

19 April 2022, 21:54 WIB
Ronaldo Nazario Instagram.com/@ronaldo /

JURNAL SOREANG –Para pelatih sepakbola diharuskan memiliki taktik permainan yang bisa membuat sebuah tim itu mendapatkan hasil yang memuaskan.

Ada banyak taktik dalam dunia sepak bola, tetapi tidak semuanya mampu diterapkan dengan baik oleh pelatih di tim.

Hal itu tergantung juga dengan kemampuan pemain yang tim tersebut miliki, tetapi bukan tidak mungkin pemain tersebut bisa perlahan beradaptasi dengan taktik yang diberikan oleh pelatih.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Kabupaten Pangandaran,Rabu 20 April 2022

Ada beberapa taktik permainan sepakbola yang mengandalakan kecepatan pemainnya, dan ada juga yang menerapkan taktik dengan mengedepankan kekompakan tim.

Dari beberapa taktik yang tersebut, terdapat beberapa yang mampu menghasilkan gelar juara di tingkat kompetisi klub atau pun di Tim Nasional.

Berikut 6 taktik atau gaya permainan yang mampu diterapkan dengan baik dan menghasilkan gelar Piala Dunia.

Baca Juga: Ngeri, Pegawai Kebun Binatang di Jawa Tengah Tewas Diserang Harimau Benggala

  1. Brasil (Jogo Bonito)

Prinsip permainan Jogo Bonito Timnas Brasil adalan fokus pada keindahan, kebebasan, dan skil individu yang mumpuni.

Jogo Bonito sukses diterapkan dan sudah menjadi ciri khas Timnas Brasil dalam merebut lima gelar juara Piala Dunia.

Brasil telah berhasil menjadi juara Piala Dunia, gelar pertama di dapat pada tahun 1958, berlanjut di 1962, 1970, 1994, dan 2002.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Kota Bekasi, Rabu 20 April 2022

  1. Italia (Catenaccio)

Filosofi Catenaccio adalah memperkuat lini pertahanan sehingga lawan sulit untuk mencetak gol, Taktik ini juga menerapkan pertahanan berlapis yang pertama kali diterapkan menggunakan formasi 3-5-2, dengan sweeper berada di belakang dua bek tengah.

Tetapi gaya permainan ini juga tidak melulu tentang bertahan. Ada senjata mematikan yang bisa saja menghancurkan lawan, yaitu lewat serangan balik yang diperankan oleh seorang Libero dan dibantu oleh full back.

Tidak sembarang pemain bisa bermain di taktik Catenaccio, karena membutuhkan pemain cerdas dengan kemampuan positioning yang baik untuk dapat memainkan peran sweeper.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Malang , Rabu 20 April 2022 Beserta Doa 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan

  1. Argentina ( Tango)

Hampir mirip dengan Jogo Bonito khas Brasil, Argetina memiliki taktik yang sering disebut Tango, perbedaan kedua taktik ini terletak di  kelincahan dan kecepatan kaki para pemainnya.

Gaya permainan ini populer saat Timnas Argentina meraih gelar juara Piala Dunia saat diperkuat Diego Maradona.

Baca Juga: Doa Hari ke 18 Puasa Ramadhan 1443 H Pada Rabu Ini dalam Bahasa Arab, Latin dan Artinya

  1. Inggris (Kick and Rush)

Taktik yang mengandalkan kecepatan dan fisik para pemainnya ini digunakan oleh Timnas Inggris pada saat juara Piala Dunia 1966.

Sederhana nya taktik ini mengalirkan bola dengan umpan panjang menuju kotak penalti lawan, yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh para pemain depan yang memiliki kecepatan serta postur tumbuh yang tinggi.

Sayangnya taktik ini semakin memudar di tanah kelahirannya karena tergerus filosofi modern para pelatih sepak bola.

Baca Juga: Kabar Baru Binary Option Binomo: Ayah Vanessa Khong Ditahan, diduga Menyamarkan Uang Hasil Kejahatan

  1. Spanyol (Tiki-Taka)

Tiki-Taka merupakan modifikasi dari sistem permainan Total Football yang sempat jaya pada era 1970-an oleh Timnas Belanda.

Pep Guardiola menjadi orang yang memperekenalkan Taktik Tika-Taka ketika melatih Barcelona pada musim 2008-2009.

Baca Juga: Apa Penyebab Aqil Savik Tinggalkan Persib Bandung? Deden Natsir: Kamana Kamu Hey

Tiki-Taka memiliki taktik menyerang yang fokus utamanya ada di penguasaan bola. Untuk mencapai tujuan itu, ada dua aspek penting yang digunakan yaitu keunggulan dari segi teknik dan fleksibilitas posisi.

Spanyol menerapkan taktik ini pada Piala Dunia 2010, dan berhasil menjadi juara.***

Editor: Rivaldi Nurfikri Alghifari

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler