JURNAL SOREANG - Luca Modrid sempat memenangkan ballon d'or untuk yang pertama dalam karirnya pada 2018.
Namun saat itu terjadi perdebatan yang cukup sengit antara Modric, Ronaldo, dan Griezman. Secara individu, Modric telah memenangkan segalanya pada musim 2017-2018.
Kapten Kroasia itu hanya kalah di final Piala Dunia melawan Perancis. Namun kegagalan itu justru merupakan prestasi gemilang dan torehan pertama kalinya bagi sepak bola Kroasia.
Baca Juga: Sergio Aguero Ungkap Prediksi 2 Negara Favorit Juara Piala Dunia Qatar 2022, Bukan Argentina?
Sebagai jendral lapangan Kroasia di Piala Dunia, Modric berhasil melakukan operan terbanyak (484), sentuhan terbanyak (624), dan ball recoveries terbanyak (56) dari gelandang manapun.
Ia bermain sangat lincah, penuh stamina, mampu memberikan umpan akurat, melakukan dribling, bertahan, bahkan mencetak gol.
Atas performa gemilangnya, Modric mendapat golden ball di Piala Dunia 2018 Rusia. Modric juga memegang peran kunci saat Real Madrid menjuarai Liga Champions musim itu.
Trofi Liga Champions 2018 menjadi yang keempat bagi Modric sepanjang karir profesionalnya.
Selain menjadi pemain terbaik Kroasia, Modric juga menjadi gelandang terbaik Eropa dan pemain terbaik FIFA.
Dengan berbagai capaian individu dan kolektifnya, pantas saja jika Luka Modric mendapatkan ballon d'or pada 2018.
Pemain berusia 36 tahun itu menjadi pemain pertama yang mengakhiri dominasi Messi-Ronaldo di ajang ballon d'or sejak 2007.
Cristiano Ronaldo sejatinya juga tampil gemilang di tahun 2018 dengan mencetak 15 gol di Liga Champions.
Baca Juga: Selain Lolos ke Piala Dunia 2022, Iran Raih Keuntungan Lain dari Qatar, Apa Itu?
Namun CR7 gagal membawa Portugal melaju lebih jauh di Piala Dunia setelah dikalahkan Uruguay di babak 16 besar.
Peringkat ketiga ballon d'or, Antonie Griezman juga memenangkan banyak gelar.
Griezman berhasil menjuarai Piala Dunia, Liga Eropa, dan Super Cup.
Namun Liga Eropa adalah kasta kedua kompetisi Eropa di bawah Liga Champions.***