Adu Nasib di Babak Play-Off, Jangan Harap Portugal Bisa Lolos ke Piala Dunia 2022 Jika Tak Memenuhi Syarat Ini

1 Maret 2022, 18:47 WIB
Timnas Portugal saat menghadapi Jerman di Piala Eropa 2020 /twitter/@JGFutbol10/

JURNAL SOREANG - Timnas Portugal masih harus mengadu nasib mereka untuk lolos ke putaran final Piala Dunia 2022 dengan menempuh jalur play-off.

Turki menjadi calon lawan mereka di babak play-off Piala Dunia 2022 nanti yang diagendakan berlangsung sekitar bulan ini, 24 dan 27 Maret 2022.

Untuk bisa merebut satu jatah tempat ke Piala Dunia 2022 Qatar, Portugal dan 11 tim Eropa lainnya akan menjalani dua fase atau dua lawan berbeda di babak play-off nanti.

Baca Juga: Diduga Terseret Kasus Afiliator Binary Option, Inilah Profil dan Biodata Doni Salmanan

Bagi Portugal, hasil pengundian play-off Piala Dunia 2022 yang mereka dapatkan cukup tidak mengenakkan.

Dalam path yang Portugal dapatkan, mereka berada satu garis dengan tim juara Eropa, Italia, yang artinya besar kemungkinan keduanya saling tikam di partai penentuan.

Namun, sebelum sampai ke sana, Portugal, khususnya sang pelatih Fernando Santos, masih memiliki masalah besar yang harus segera diselesaikan.

Baca Juga: Dua Kali Gagal Masak Sambal, Indra MasterChef Indonesia Season 9 Tak Kapok Malah Bikin Lagi, Ketagihan?!

Problem tersebut adalah soal lini pertahanan Selecao das Quinas yang masih sangat rentan kebobolan.

Hal ini tentu menjadi masalah, terutama di pertandingan play-off yang menggunakan format kandang-tandang di mana gol agregat adalah penentu hasilnya.

Bicara soal agregat gol, tidak kebobolan tentu saja bersifat penting, bahkan wajib.

Baca Juga: 5 Pemenang Sepatu Emas Paling Tak Terduga Piala Dunia, Salah Satunya Mengungguli Messi, Neymar dan Ronaldo

Kendati Portugal memiliki garansi mencetak gol dalam sosok Cristiano Ronaldo, tapi apalah artinya jika gawang mereka sendiri mudah kebobolan?

Di babak kualifikasi Piala Dunia 2022, dan bahkan di dua turnamen besar terakhir yaitu Piala Dunia 2018 dan Piala Eropa 2020, gawang Portugal masih boros kemasukan gol.

Portugal yang finis di urutan 2 klasemen babak kualifikasi lalu, kebobolan 6 gol dari 8 pertandingan, tidak bisa dikatakan cukup baik bagi tim sekelas Portugal.

Baca Juga: Ungkap Kasus Kekerasan Terhadap Anak, Komnas PA Berikan Penghargaan Kepada Polresta Bandung

Di Piala Eropa 2020, yang sebenarnya dimainkan tahun 2021, jumlahnya lebih parah lagi. Gawang Rui Patricio jebol 7 kali dari hanya 4 pertandingan, padahal ketika itu lini pertahanan mereka dikawal Ruben Dias, bek terbaik Liga Inggris musim 2020/2021.

Di Piala Dunia 2018 juga sama rapuhnya, 6 gol bersarang dari hanya 4 pertandingan.

Tiga catatan buruk jumlah kebobolan itu harus menjadi alarm bagi Fernando Santos untuk segera mencari solusi jelang babak play-off yang hanya tinggal berjarak kurang dari satu bulan lagi.

Baca Juga: Gelar Operasi Keselamatan Lodaya 2022, Polresta Bandung Kedepankan Pencegahan Dibandingkan penindakan

Ini murni harus ditujukkan kepada sang pelatih bagaimana meracik kesimbangan dan koordinasi lini belakangnya, karena jika melihat satu per satu penggawanya di posisi bek, tak ada yang meragukan dengan kemampuannya.

Ruben Dias, Rui Patricio, Jose Fonte, dan Pepe merupakan nama-nama penjaga garis pertahanan kelas atas, meski dua nema terakhir sudah cukup termakan usia, tapi masih cukup lugas bertugas di area belakang.

Sekali lagi, masalah ini cukup serius dan bahkan menjadi syarat wajib bagi pertandingan yang menggantungkan hasil kepada agregat gol.

Baca Juga: Berani Coba? Inilah 6 Kuliner Khas Jerman, Negara yang Lolos Piala Dunia 2022

Jika syarat memperkuat lini pertahanan tidak sanggup terpenuhi, bukan tidak mungkin Portugal sudah tersingkir dari fase awal di tangan Turki, dan pertandingan penentuan idaman banyak orang melawan Italia tidak akan pernah terjadi.
***

 

Editor: Wildan Apriadi

Sumber: whoscored

Tags

Terkini

Terpopuler