JURNAL SOREANG – Apriyani Rahayu menjadi salah satu atlet bulutangkis beprestasi untuk sektor ganda putri.
Apriyani yang saat ini berpasangan dengan Greysia Polii meraih banyak titel kejuaraan selama mereka dipasangkan.
Puncak prestasi tertinggi dari Apriyani dan Greysia adalah meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga: Drama Terbaru Han So Hee dan Park Hyung Sik, Soundtrack 1, Kembali Rilis Poster
Hal tersebut menjadi gelar paling bersejarah pasalnya Indonesia baru pertama kali meraih medali emas untuk sektor ganda putri di Olimpiade.
Namun ternyata dibalik suksesnya seorang Apriyani Rahayu ada kisah harus yang mewarnai masa kecilnya.
Apriyani bercerita, awal mula dirinya terjun ke dunia bulutangkis karena ikut turnamen porseni antar sekolah dan menjadi juara.
Baca Juga: Siwon, Kyuhyun dan Ryeowook Super Junior Hadir di Teaser Baru, Dengan Wajah yang Sedih?
Lahir dari keluarga yang sederhana Apriyani kecil berlatihan menggunakan raket kayu yang dibuatkan oleh sang ayah.
Bahkan untuk membeli sebuah raket, orang tua Apriyani Rahayu harus merelakan untuk menggadaikan emas.
Orang tua Apriani yang hobi menanam sayuran di kebun akhirnya menyuruh Apriyani untuk menjual sayuran tersebut untuk mendapatkan uang jajan.
Baca Juga: Kabar Bahagia! Haechan NCT Nyanyikan OST Drama Korea, Simak Tanggal Rilisnya
Apriyani kecil pun mencoba berjualan sayur keliling demi mendapatkan uang.
Apriyani menuturukan kalau orang tuanya memang mendidik semua anaknya untuk mandiri dan tidak manja.
Itulah mengapa ia diajarkan sejak kecil untuk dapat berjualan apaabila ingin mendapatkan uang jajan.
Baca Juga: Lagi-Lagi Han So Hee Mirror Selfie, Unggahan Aktris Soundtrack 1 Diserbu Komentar Fans
Nilai-nilai kebaikan tersebut berdampak positif untuk karir Apriyani dalam dunia bulutangkis terbukti dirinya menjadi salah satu pemain yang tidak pantang menyerah.
2011 akhirnya Apriyani memutuskan untuk pergi ke Jakarta dan masuk ke Klub Icuk Sugiarto.
Meskipun pada awalnya Apriyani sempat hampir ditolak tapi dirinya diberikan kesempatan selama 3 bulan untuk masa percobaan.
Selama 3 bulan tersebut Apriyani mengalami perkembangan dan akhirnya dirinya dipasangkan dengan Jauza.
Akhirnya Apriyani dipinang oleh Pelatnas dan langsung dipercaya oleh pelatih utama ganda putri untuk ikut turnamen Internasional dan hasilnya pun cukup baik.
Sejak saat itu Apriyani dipercaya sebagai pemain utama ganda putri mendampingi Greysia Polii di beberapa turnamen.
Apriyani Rahayu dan Greysia Polii menjadi gand putri yang dikenal pantang menyerah saat menghadapi lawan.***