Menakar Peluang Indonesia di Thomas dan Uber Cup Setelah Pembagian Grup, Mungkinkah Juara?

19 Agustus 2021, 18:16 WIB
Ganda putra Indonesia Marcus-Kevin menjadi tumpuan pada Piala Thomas Cup 2020 yang digelar di Denmark 9-17 Oktober 2021. Menakar Peluang Indonesia di Thomas dan Uber Cup Setelah Pembagian Grup, Mungkinkah Juara? /Tangkapan layar instagram/@kevinsanjaya./

JURNAL SOREANG – Pembagian grup Thomas dan Uber Cup sudah dilakukan kemarin Rabu 18 Agustus 2021.

Hasil dari undian Thomas dan Uber Cup ini membagi enam belas peserta ke dalam empat grup yang berbeda.

Untuk Thomas Cup berdasarakan hasil undian, Indonesia menempati grup A bersama dengan Chinese Taipei (Taiwan), Aljazair, dan Thailand.

Baca Juga: Taufik Hidayat Minta Pemerintah Prioritaskan Bulu Tangkis: Gak Semua Harus Disamaratakan

Sementera Tim Uber Cup Indonesia menempati grup A bersama dengan Jepang, Jerman, dan Perancis.

Atas undian yang sudah dilakukan tersebut, Kepala Bidang Pembinaan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI Rionny Mainaky mengungkapkan peluang Indonesia di ajang badminton ini.

Menurutnya, peluang tim Thomas Cup Indonesia untuk menjuarai grup A itu ada. Namun, tetap tidak boleh lengah dari lawan, terutama Chinese Taipei (Taiwan).

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020: Gregoria Mariska Tunjung Menelan Kekalahan di Babak 16 Besar Bulu Tangkis Tunggal Putri

“Kans kami di grup A Piala Thomas, peluangnya untuk menjadi juara grup itu ada. Hanya saja tetap tidak boleh lengah, terutama saat berhadapan dengan tim Taiwan,” ujar Rionny seperti dikutip dari akun @badmintontalk.

Taiwan dalam pandangan Kabid Binpres ini memiliki kekuatan yang merata, apalagi di sektor ganda putra terutama pasangan Lee Yang/Wang Chi Lin.

Sementara itu, untuk lawan lainnya seperti Aljazair dan Thailand, Indonesia dirasa bisa menanganinya dan tidak ada kendala.

Baca Juga: Melaju ke Babak 16 Besar Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2020, Ginting Sapu Bersih Kemenangan di Fase Grup

Selain itu, Rionny pun mengungkapkan bahwa Indonesia mengincar posisi juara grup untuk menghindari pertemuan dengan lawan yang kuat.

“Kami mengincar posisi juara grup untuk menghindari bertemu lawan kuat di delapan besar seperti China, Denmark, dan Jepang. Setidaknya mengurangi tekanan dulu, karena di delapan besar tekanan pasti jadi lebih besar,” tuturnya.

Sedangkan terkait undian Uber Cup, dirinya meyakini bahwa tim Indonesia mampu mengatasi Jerman dan Perancis. Karena berdasarkan pengamatannya, Indonesia masih lebih unggul dari kedua negara tersebut.

Sementara untuk Jepang, menurutnya bukan tidak mungkin untuk bisa dikalahkan. Karena melihat Jepang pada saat Olimpiade Tokyo 2020, terlihat memiliki tekanan yang tinggi.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020: Gregoria Mariska Tunjung Menelan Kekalahan di Babak 16 Besar Bulu Tangkis Tunggal Putri

“Kalau kami melihat di Olimpiade kemarin, tim Jepang bermain dengan tekanan yang sangat tinggi. Pelajarannya kita tidak boleh takut, mereka bisa kita kalahkan dengan persiapan yang baik, bermain dengan tenang dan memberikan tekanan pada mereka,” katanya.

Terkait nama-nama pemain yang akan betanding dan mewakili Indonesia di Thomas dan Uber Cup, pihak PBSI belum menentukan dan mengungkapkan masih ada waktu hingga 24 September 2021.

Walaupun begitu, PBSI mengungkapkan bahwa untuk gambaran nama-nama yang akan ditentukan sudah ada dan mereka masih memantau kesiapan para pemain tersebut.

Baca Juga: Melaju ke Babak 16 Besar Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2020, Ginting Sapu Bersih Kemenangan di Fase Grup

Selain itu, pemain-pemain yang baru saja mengikuti Olimpiade Tokyo 2020 baru kembali lagi berlatih.

Rionny menjelaskan bahwa tim Thomas Cup dan Uber Cup yang nanti bertanding adalah tim terbaik yang Indonesia punya.

Sehingga langkah yang akan diambil selanjutnya, dirinya akan mengadakan rapat dengan pelatih untuk mempersiapkan secara maksimal dari segi fisik, disiplin dan yang lainnya.***

Editor: Handri

Sumber: Instagram Badminton Talk

Tags

Terkini

Terpopuler