Dalam proses itu, Ade menilai sangat jelas tergambar upaya politik untuk membangun opini penilaian berdasarkan persepsi.
"Sangat kuat tendensi politik seorang, membangun opini stereo tipe (penilaian berdasarkan persepsi)" ujarnya.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2022: Kolombia Dibantai Ekuador 1-6, Brazil dan Argentina Menang
Dalam pertimbangan, ungkap Ade, menurut nya juga tidak cukup fair, karena dengan isinya kerumunan yang berpotensi menimbulkan pandemi.
Maka mesti dilihat beberapa kegiatan lain yang secara esensial nama, tetapi penegakan hukumnya menjadi berbeda-beda, dikasih sesuai dengan pasang surut situasi politik.
"Virus kan tidak melihat jenis kegiatannya apa. Apakah kalau kegiatan pilkada virus tidak bisa?" tegasnya.
Baca Juga: UEFA Nations League: Meski Menang atas Kroasia, Juara Bertahan Portugal Gagal Ke Semifinal
Intinya setiap ada kerumunan berpotensi terjadinya penyebaran virus.
"Rasionalitas nya, kan sama, virus tidak mengenal jenis kegiatannya atau mengenal afiliasi politik dan lainnya," paparnya.
Ade berpendapat bahwa harus ada cara pandang dan penanganan yang fair, guna tidak membangun penilaian secara persepsi.