Ini Kata Para Penerima Soal Efek Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) Rp2,4juta

- 9 November 2020, 18:34 WIB
Suwanti pengusaha UMKM kerajinan tangan (tengah) dan Iis Suminar, pengusaha UMKM kuliner pecel lele dan gado gado dipandu oleh Mochamad Achir, praktisi media dan komunikasi menjadi pembicara dalam dialog produktif bertema Pejuang ekonomi garis depan wirausahawan usaha mikro di Jakarta, Senin, 9 November 2020.
Suwanti pengusaha UMKM kerajinan tangan (tengah) dan Iis Suminar, pengusaha UMKM kuliner pecel lele dan gado gado dipandu oleh Mochamad Achir, praktisi media dan komunikasi menjadi pembicara dalam dialog produktif bertema Pejuang ekonomi garis depan wirausahawan usaha mikro di Jakarta, Senin, 9 November 2020. /

JURNAL SOREANG - Pemerintah memastikan program bantuan presiden (Banpres) Produktif Usaha Mikro (BPUM) senilai Rp2,4 juta, telah seluruhnya tersalurkan pada Oktober lalu kepada 12 juta pelaku UMKM.

Bantuan tersebut juga dilansir sudah memberi hasil positif dalam mempertahankan bahkan mengembangkan usaha para pelakunya.

Apalagi program yang diluncurkan pada Agustus 2020 itu, awalnya menyasar 9 juta pengusaha mikro yang utamanya belum tersentuh layanan perbankan.

Baca Juga: Begini Cara Seniman Senior Berekspresi di Masa Pandemi

Alhasil, program itu cepat terserap dengan dukungan Bank Himbara, Koperasi, Pemda, dan kementerian/lembaga yang melakukan pendampingan.

Pemerintah pun menambah jumlah pelaku usaha mikro peneri mamanfaat BPUM tersebut hingga total keseluruhannya menjadi 12 juta UMKM.

“Alhamdulillah setelah adanya bantuan BPUM, saya bisa memperlebar tempat atau meja untuk usaha tambahan. Kemudian saya menambahkan usaha gorengan.Saya memanfaatkan sayur yang ibu saya jual agar tidak terbuangsia-sia,”, kata salah seorang pengusaha mikro karedok dan gadog-gado yang menjadi penerima manfaat, Iis Suminar dalam dialog produktif bertema Pejuang ekonomi garis depan wirausahawan usaha mikro yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) di Jakarta, Senin, 9 November 2020.

Baca Juga: Hewan pun Butuh Nutrisi Terukur dan Seimbang untuk Hidup Sehat

Iis mengaku menerima bantuan modal usaha Rp2,4 juta tersebut pada Oktober lalu.

Ketika itu, Iis mengaku tidak pernah menggunakan ATM sebelumnya, namun demi mendapatkan bantuan tersebut,ia memberanikan diri untuk menanyakan ke pihak desa dan berkunjung ke bank demi memenuhi persyaratan yang dibutuhkan.

“Awalnya saya ragu datang ke bank. Saya menanyakan ke security bank, perihal dana UMKM. Karena saya mendapat informasi ini pertama kali lewat media sosial,” kata Iis.

Baca Juga: Hihi. Dari Kotoran Telinga Bisa Ungkap Tingkat Stres Anda

Selain sebagai penerima BPUM, Iis juga mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Super Mikro yang merupakan stimulus usaha dengan suku bunga 0% hingga 31 Desember 2020.
Sementara itu Suwanti, pengusaha kerajinan berbahan dasar limbah, juga sangat merasakan efek positifnya BPUM.

Ia mengakui, selama pandemi COVID-19, omset usahanya mengalami penurunan drastis, terlebih dengan pelarangan diadakannya pesta-pesta pernikahan di masa PSBB beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Bawaslu Terima Kembali Laporan Pengaduan Dugaan Pelanggaran Pemilukada 2020 Kabupaten Bandung

“Bantuan senilai Rp2,4 juta ini bagi saya seperti mendapatkan air minum di padang pasir,” ujar Suwanti.

Suwanti mengaku mendapatkan akses BPUM melalui informasi di grup UMKM yang telah diikutinya, namun awalnya ia juga sempat meragukan informasi tersebut.

“Kami mengajukan pada 20 September dan bantuan cair pada 25 September. Bantuan ditransfer langsung di rekening bank BRI saya”, tutur Suwanti.

Baca Juga: Miris. Kalau Anda Minum Obat, 90 Persennya Bahan Import

Sama seperti Iis, Suwanti juga mendapatkan tambahan bantuan stimulus usaha KUR Super Mikro senilai Rp10 juta, yang ia manfaatkan untuk membeli meja kerja dan alat cat semprot.***

Editor: Handri


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah