Ketika itu, Iis mengaku tidak pernah menggunakan ATM sebelumnya, namun demi mendapatkan bantuan tersebut,ia memberanikan diri untuk menanyakan ke pihak desa dan berkunjung ke bank demi memenuhi persyaratan yang dibutuhkan.
“Awalnya saya ragu datang ke bank. Saya menanyakan ke security bank, perihal dana UMKM. Karena saya mendapat informasi ini pertama kali lewat media sosial,” kata Iis.
Baca Juga: Hihi. Dari Kotoran Telinga Bisa Ungkap Tingkat Stres Anda
Selain sebagai penerima BPUM, Iis juga mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Super Mikro yang merupakan stimulus usaha dengan suku bunga 0% hingga 31 Desember 2020.
Sementara itu Suwanti, pengusaha kerajinan berbahan dasar limbah, juga sangat merasakan efek positifnya BPUM.
Ia mengakui, selama pandemi COVID-19, omset usahanya mengalami penurunan drastis, terlebih dengan pelarangan diadakannya pesta-pesta pernikahan di masa PSBB beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Bawaslu Terima Kembali Laporan Pengaduan Dugaan Pelanggaran Pemilukada 2020 Kabupaten Bandung
“Bantuan senilai Rp2,4 juta ini bagi saya seperti mendapatkan air minum di padang pasir,” ujar Suwanti.
Suwanti mengaku mendapatkan akses BPUM melalui informasi di grup UMKM yang telah diikutinya, namun awalnya ia juga sempat meragukan informasi tersebut.
“Kami mengajukan pada 20 September dan bantuan cair pada 25 September. Bantuan ditransfer langsung di rekening bank BRI saya”, tutur Suwanti.
Baca Juga: Miris. Kalau Anda Minum Obat, 90 Persennya Bahan Import