Network
JURNAL SOREANG.- Anggota DPR, Hj Nevi Zuairina, mengingatkan dalam kondisi pandemi seperti ini, ada tantangan bangsa yang diawali dari keluarga. Dengan terbukanya teknologi komunikasi yang masuk ke rumah bahkan kamar anak-anak berupa gawai akan membuka tantangan ideologi yang mengikuti arus media.
"Apalagi sudah enam bulan ini anak-anak belajar jarak jauh dengan memakai gawai," kata Nevi dalam pernyataannya, Selasa, 29 September 2020.
Dia menambahkan, tantangan sosial budaya di masa depan kemungkinan akan menyesuaikan secara drastis perubahan zaman.
"Begitu juga masalah psikologis masyarakat yang cenderung berubah seiring perkembangan teknologi informasi dengan sosial media begitu dominan di masyarakat," ucap politisi asal Sumatera Barat ini.
Baca Juga: Krisis Akibat Pandemi Jadi Kesempatan bagi Lahirnya Wirausaha Mahasiswa
Tantangan terberat pada masa pandemi ini, kata Nevi, adalah tantangan ekonomi. "Sebelum adanya pandemi saja masyarakat miskin Indonesia masih menjadi persoalan akut. Dengan bayang-bayang persoalan kesehatan, kini jurang resesi yang sudah di umumkan menteri keuangan merupakan tantangan ekonomi terberat hingga dua tahun nanti," katanya yang juga ketua Aliansi Perempuan Peduli Indonesia Sumbar.
Baca Juga: Trik Atasi Stres Akademik dan Stres Psikologis Akibat Belajar Daring
Untuk memberikan kepastian hukum dalam penyelenggaraan pembangunan ketahanan keluarga, perlu adanya pengaturan dalam bentuk Undang-Undang dan Peraturan Daerah.
"Alhamdulillah Fraksi PKS menginisiasi dan mendorong disahkannya RUU Ketahanan Keluarga menjadi Undang-Undang. Ancaman bangsa ini diawali dari rapuhnya institusi keluarga dengan gawai dan medsos salah satu pemicunya," katanya.***
