Namun, kata dia, setelah kapal sudah keluar dan mendekati salah satu Pulau, kapalnya di hahtam dengan angin dan gelombang.
Baca Juga: Menduniakan Karya Sastra Mastera Asia Tenggara, Berikut Upaya yang Dilakukan Badan Bahasa
Namun setelah mendekati Pulau Ansae, pengaruh angin dan memang araus sedikit lumayan besar. Jadi kapal meregang, jadi mengalami kandas, jelasnya.
Ditanya selain cuaca Kendal hingga kapal bisa kandas, apakah ada kendala lain?. Kata dia, tidak ada hanya kendala cuaca saja.
“Kalu masalah menis keadaan normal hanya saja masalah notis meregang (angin, arus berlawanan),” jelasnya.
Berdasarkan informasi yang ia dapatkan dari Syahbandar, kapal tersebut bisa diberangkatkan setelah dilakukan pemeriksaan.
“Dari informasi tadi sekitar pukul 12 dari bapak Kepala Syahbandar (Anwar Sahitua) langsung bawah penumpang yang ada di atas kapal harus di evakuasi menuggu besok pagi apa bila kapal sudah kembali berada di dermaga setelah pemeriksaan. Nanti menghentikan kemudian untuk melanjutkan pelayaran ataupun sebaliknya,” kata dia menjelaskan.
Sebelumnya diberitakan, Kejadian tak terduga terjadi di laut, Kota Daruba, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara. Pasalnya, Kapal Queen Merry dari Morotai menuju Kota Ternate terkadas di sekitar pulau depan Pelabuhan Imam Lastory Selasa, 10 Oktober 2023 malam WIT