JURNAL SOREANG - Ekonomi biru, sebuah konsep yang menggabungkan keseimbangan antara kelestarian ekosistem laut dengan manfaat ekonomi yang adil bagi semua pihak, menjadi fokus utama bagi Indonesia. Sebagai negara kepulauan dengan perairan yang luas, Indonesia telah memahami betapa pentingnya pengelolaan kelautan dan perikanan yang berkelanjutan.
Contoh konkret dari penerapan ekonomi biru dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, seperti Sulawesi Tenggara, Banyuwangi, dan Surabaya, yang mengedepankan hak-hak nelayan kecil dan melibatkan berbagai pihak dalam menjaga ekosistem laut.
Kolaborasi antara nelayan dan pelaku usaha melalui platform multi pemangku kepentingan perikanan, seperti Fisheries Multi-Stakeholder Platform (FMSP), menjadi salah satu solusi untuk mencapai tujuan penerapan ekonomi biru.
Indonesia bahkan berambisi untuk menjadi pelopor dalam merancang Blue Economy Development Index (BEDI), sebuah instrumen untuk mengukur kemajuan ekonomi biru yang dapat diadopsi oleh dunia internasional.
Ekonomi biru adalah identitas bagi negara-negara kepulauan seperti Indonesia, dan dengan berfungsinya seperti kompas yang menunjukkan arah yang benar, Indonesia dapat menjadi panutan bagi negara kepulauan lain yang tengah berkembang.
Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum yang akan datang di Bali, Indonesia akan menunjukkan komitmennya dalam menerapkan strategi ekonomi biru kepada dunia internasional.
Baca Juga: Kabupaten Bandung Alami Kekeringan Dampak El Nino, Begini Respon Cepat PMI untuk Membantu Warga