Network
JURNAL SOREANG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini bahwa konsep agromaritim yang berkelanjutan dan inklusif dapat menjadi bagian penting dalam inovasi ekosistem pangan di Indonesia. Hal ini bertujuan agar Indonesia mampu menghadapi berbagai dampak ancaman krisis pangan global yang mungkin terjadi di masa depan.
Tantangan krisis pangan global dapat dipengaruhi oleh faktor seperti peningkatan jumlah penduduk dunia, geopolitik, ancaman perubahan iklim, kenaikan suhu, dan kenaikan permukaan air laut.
Oleh karena itu, diperlukan inovasi di sektor pangan yang dapat mengakomodasi faktor-faktor tersebut.
Baca Juga: Korlantas Polri Menggelar Lomba Mural dalam Rangka Hut Lantas ke 68
"Saya setuju dengan konsep agro-maritime yang berkelanjutan dan inklusif yang dikembangkan oleh IPB University. Konsep ini dapat menjadi bagian penting dalam inovasi ekosistem pangan kita," ujar Presiden Jokowi saat membuka peringatan Dies Natalis ke-60 Institut Pertanian Bogor (IPB) di Kota Bogor, Jawa Barat pada Jumat 15 September 2023.
Menurut Presiden, implementasi konsep agromaritim yang berkelanjutan dan inklusif dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas produk pangan yang ditanam oleh petani, terutama untuk tanaman padi dan cabai yang telah dimodifikasi dengan baik oleh institusi pendidikan tinggi.
Selain itu, implementasi konsep ini juga berdampak positif pada pengemasan garam dan rumput laut yang lebih modern, sehingga dapat menarik minat konsumen untuk membeli produk olahan tersebut.
"Kita perlu inovasi besar-besaran yang dapat menjadi terobosan dan langkah besar kita ke depan," tambah Presiden Jokowi.
