Realita saat ini, suara Persis hanya terdengar sayup sayup dalam dialektika dinamika pemikiran nasional apalagi internasional. Nampaknya Persis terlalu sibuk dengan urusan internal, tetapi melupakan hal-hal besar untuk memberi sumbangan pemikiran di dunia Islam sebagaimana awal kelahirannya.
Dalam momentum seratus tahun Persis, sudah saatnya seluruh insan Persis dapat mengembalikan kekhasannya sebagai penghulu rujukan pemikiran Islam.
Lakukan reinventing and transforming jati diri Persis, tentu dengan kepemimpinan jamiyyah yang berpikiran maju, menasional, bahkan mendunia. Jika tidak, Persis hanya tinggal catatan di buku sejarah.***
Penulis Sekretaris Majelis Penasihat PP Persis dan Pembina Yayasan SMP PCI Baleendah