Dalam hal ini, seni budaya dapat menjadi jembatan untuk mengatasi potensi dampak negatif dari perubahan zaman, menggeser fokus dari aktivitas teknologi semata, dan menjadikan seni budaya sebagai landasan penting dalam perkembangan mereka.
Keyakinan Menteri Puspayoga terletak pada pandangan bahwa budaya nusantara akan tetap kuat dan berakar bila kegiatan seni budaya, seni tari, dan musik tradisional terus diberdayakan dalam kehidupan anak-anak.
Selain itu, kegiatan seni budaya juga memainkan peran penting dalam memenuhi hak anak akan pemanfaatan waktu luang yang konstruktif di luar lingkungan sekolah dan rumah.
Berdasarkan penilaian Bintang Puspayoga, perkembangan teknologi dan globalisasi tidak perlu menjadi ancaman apabila anak-anak terlibat secara aktif dalam kegiatan seni budaya.
Sebaliknya, mereka dapat memanfaatkan teknologi untuk memperkaya wawasan dan mempromosikan seni budaya secara lebih luas, lalu menciptakan harmoni antara tradisi dan modernitas.
Pendekatan ini sejalan dengan apresiasi Menteri terhadap inisiatif yang positif, seperti halnya dalam kegiatan "Tunjukkan Indonesiamu: Pagelaran Kolosal 17 Tarian Tradisional Indonesia", yang diadakan oleh Yayasan Belantara Budaya Indonesia.
Baca Juga: Katanya Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Tapi Tak Langsung ke Bandung? Ongkos Rp250.000 Tak Cukup
Kegiatan semacam ini tidak hanya mencerminkan cinta dan kebanggaan akan kekayaan serta keragaman budaya nusantara, tetapi juga menjadi bukti nyata upaya untuk menjaga dan merayakan akar budaya yang mempersatukan seluruh bangsa.
Dalam mengakhiri pernyataannya, Bintang Puspayoga merangkum bahwa memperkenalkan anak-anak pada seni budaya adalah investasi berharga dalam masa depan bangsa.