Apa Itu El Nino, Fenomena yang Disebut Berpotensi Ancam Ketahanan Pangan Nasional

- 12 Agustus 2023, 03:53 WIB
Ilustrasi lahan kekeringan, Apa Itu El Nino, Fenomena yang Disebut Berpotensi Ancam Ketahanan Pangan Nasional
Ilustrasi lahan kekeringan, Apa Itu El Nino, Fenomena yang Disebut Berpotensi Ancam Ketahanan Pangan Nasional /Antara

JURNAL SOREANG - Saat ini fenomena El Nino tengah melanda beberapa wilayah di Indonesia. Fenomena El Nino yang berbarengan dengan kemarau panjang ini merupakan salah satu penyebab 178 hektare sawah di wilayah Kabupaten Bandung kekeringan.

Lalu apa sebenarnya El Nino itu? Dikutip dari situs resmi BMKG, El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.

Baca Juga: Liga Inggris : Zaha Pindah ke Galatasaray, Sheffield United Diramal Tetap akan Kalah 0-1 dari Crystal Palace  

"Singkatnya, El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum," tulis penjelasan BMKG.

BMKG memprediksi, dampak El Nino akan melanda sejumlah daerah di Indonesia dalam beberapa bulan ke depan dan berlangsung hingga akhir tahun.

Menurut BMKG seperti dikutip dari situs DLHK Aceh, Fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) yang datang dalam waktu bersamaan diprediksi membuat puncak musim kemarau tahun ini lebih kering dari sebelumnya.

Hal itu berimbas terhadap ancaman gagal panen pada lahan pertanian tadah hujan. Sehingga situasi tersebut bisa berpotensi mengganggu ketahanan pangan nasional.

Baca Juga: Doa Mbah Moen untuk Indonesia, Bisa Digunakan di Acara Malam Tirakatan, Malam tasyakuran 17 Agustus 2023

Karena itu, menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan,pemerintah daerah perlu segera melakukan aksi mitigasi dan kesiapsiagaan.

”Lahan pertanian berisiko mengalami puso alias gagal panen akibat kekurangan pasokan air saat fase pertumbuhan tanaman,” katanya.

Namun, kata Dwikorita, di sektor perikanan, kondisi tersebut biasanya justru berpotensi meningkatkan tangkapan ikan.

Hal itu terjadi karena perubahan suhu laut dan pola arus selama El Nino dan IOD positif yang mendingin.

Baca Juga: Lafal Bacaan Doa Malam Tirakatan, Malam 17 Agustus 2023

”Karena itu, peluang dari kondisi ini harus dimanfaatkan sehingga dapat mendukung ketahanan pangan nasional,” kata Dwikorita.

Sementara itu Dwikorita juga mengatakan, fenomena El Nino dan IOD positif yang saling menguatkan membuat musim kemarau tahun ini menjadi lebih kering dan curah hujan pada kategori rendah hingga sangat rendah.

Jika biasanya curah hujan berkisar 20 mm per hari, kata Dwikorita, pada musim kemarau ini menjadi sebulan sekali atau bahkan tidak ada hujan sama sekali.

”Puncak kemarau kering ini diprediksi terjadi pada Agustus hingga awal September dengan kondisi akan jauh lebih kering dibandingkan 2020, 2021, dan 2022,” tutur Dwikorita.***

Editor: Rustandi

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah