Perawatan Maksimal! Tanaman Sacha Inchi di Rumah Kaca Unigal Ciamis Bisa Jadi Percontohan Dunia

- 15 Juli 2023, 09:44 WIB
Perawatan tanaman sacha inchi di halaman rumah kaca Unigal Ciamis.
Perawatan tanaman sacha inchi di halaman rumah kaca Unigal Ciamis. /Kayan/Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Sacha inchi atau kacang bintang berasal dari hutan tropis amazon, merupakan sejenis kacang-kacangan yang belum banyak dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia.

Namun nyatanya, Sacha Inchi sangat kaya akan asam lemak seperti omega 3, omega 6, dan omega 9 yang sangat bermanfaat bagi kecerdasan anak.

Selain itu, kacang inchi memiliki nilai ekonomis yang relatif tinggi karena satu liter minyak sacha inchi dapat terjual hingga jutaan rupiah.

Baca Juga: Gunung Merapi Alami 156 Kali Guguran Lava Selama Sepekan

Saat ini kacang ini telah dibudidayakan di China, Vietnam, Malaysia, Thailand, dan baru-baru ini di Indonesia salah satunya dikembangkan oleh Universitas Galuh (Unigal) Kabupaten Ciamis.

Di setiap fakultas Universitas Galuh sudah melakukan penanaman Sacha Inchi, mulai dari Fakultas Hukum, Kesehatan, Ekonomi, Tehnik, Pertanian, Fisip, FKIP, bahkan di Halaman Rumah Kaca Unigal yang sempat menjadi bangunan terbengkalai.

Tanaman sacha inchi yang dibudidaya di halaman rumah kaca itu, ditanam terakhir setelah penanaman di beberapa fakultas. Akan tetapi hasilnya lebih bagus dan lebih unggul dari tanaman yang berada di seluruh fakultas Unigal.

Seperti contohnya tanaman sacha inchi yang berada di halaman Fakultas Ekonomi, daunnya terlihat menguning dan buahnya pun sangat jarang, padahal usianya sudah hampir tujuh bulan.

Baca Juga: Tes IQ : Hanya yang Cerdas yang bisa Mengisi Persamaan Matematika Kurang dari 20 Detik, Buktikan Itu Anda

Berbeda dengan tanaman sacha inchi yang berada di halaman Rumah Kaca Unigal, pohonnya subur, daunnya lebat hijau, buahnya pun sangat ranum dan sudah mulai dipanen.

Wakil ketua 1 Yayasan Pendidikan Galuh (YPG), yang juga sebagai pembudidaya sacha inchi di Rumah Kaca Unigal, Ida Farida mengatakan Universitas Galuh saat ini sedang mengembangkan budidaya kacang sacha inchi yang mengandung omega 3, 6, dan 9.

"Artinya, dengan kandungan seperti itu, kita harus memperlihatkan bagaimana cara menanam sacha inchi dengan benar, karena sacha inchi ini sangat luar biasa dari segi protein," ucapnya Jumat 14 Juli 2023.

Tanaman ini juga, kata Dia, memiliki jangka waktu produktif berbuah sekitar 15 tahun jika dipelihara secara benar dan tidak asal-asalan. Karena, tata cara menanam sacha inchi ada aturannya, jarak tanamnya haru 2x3 meter.

Kacang sacha inchi yang sudah kering, hasil panen perdana di halaman rumah kaca Unigal Ciamis.
Kacang sacha inchi yang sudah kering, hasil panen perdana di halaman rumah kaca Unigal Ciamis. Jurnal Soreang

Baca Juga: Coklat Film Artinya apa di MPLS? Cek 20 Teka-Teki Makanan dan Jajan serta Jawabannya yang Sering Muncul

"Selain itu, karena ini tanaman rambat maka rambatannya harus dibuat dengan waktu yang lama, tidak boleh asal-asalan, minimal menggunakan besi sebagai penyangga, sehingga mereka bisa nyaman merambat karena pertumbuhannya sama seperti manusia, butuh dipelihara," ungkap Ida.

Ia menerangkan, tanaman ini harus mendapatkan makanan yang cukup, dan lebih diperhatikan. Sehingga, usia 6 bulan sudah mulai berbuah, dan usia 8 bulan sudah mulai dipanen.

"Tentunya dengan perawatan khusus, dan juga harus mendapatkan sinar matahari yang merata. Memang ini tidak murah, di saat kita berbicara butuh besi, cor dan rambatannya jangan dibiarkan sembarangan, maka berapa biaya yang harus disediakan," paparnya.

Akan tetapi, kata Dia, bukan hanya tentang nominal yang harus dikeluarkan untuk biaya perawatan sacha inchi, tapi bagaimana supaya hidup dengan jangka waktu produktif berbuah selama 15 tahun.

Baca Juga: Laga Persahabatan : Sandro Tonali belum Debut, Gateshead Diprediksi Tetap akan Kalah 1-3 dari Newcastle United

"Dan dari situ kita akan menerima hasil atau panen yang maksimal, dengan model persiapan penanaman sacha inchi yang maksimal juga," jelasnya.

Sementara, pertumbuhan tanaman sacha inchi yang kurang maksimal di Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Galuh, Dekan Dr. Nurdiana Mulyatini mengakui FE sendiri menanam sacha inchi, akan tetapi tidak sebanyak fakultas lain.

"Dosen-dosen di sini juga pada nanam di halaman rumahnya juga," ujar Nurdiana.

Tapi Dia berharap ke depan di Fakultas Ekonomi juga untuk tanaman sacha inchi bisa maksimal, karena itu semua arahan dari Rektor untuk menuju kampus Hibber (Hijau Bersih) dan berkelanjutan. Karena menurutnya, university valuenya ke conservation and culture.

Baca Juga: Prabowo Tinjau Laboratorium Rudal di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta

"Dengan dua program itu, konservasi dan budaya kita juga mendukung program-programnya yayasan dan universitas, salah satunya membuat kampus yang hijau," ucapnya.

Dia menjelaskan, saat ini untuk tanaman sacha inchi di FE memang belum maksimal, pohon dan daunnya terlihat menguning dan tidak lebat, buahnya juga sangat kurang.

Itu disebabkan karena kurangnya perawatan hingga menyebabkan kurang nutrisi, dan ditanamnya juga hanya di dalam pot.

Baca Juga: Tes IQ : Temukan Kotak Permen di Antara Hadiah pada Gambar, Hanya Satu dari Lima Orang yang bisa Menjawab

"Tapi ke depan kita akan kelola dengan betul, kita lakukan secara estetika, dan lebih rapih. Karena kita kan bukan orang pertanian yah, tapi kita juga menanam untuk membantu program pak rektor," tukasnya.***

Editor: Rustandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah