Fenomena Aphelione Berdampak ke Cuaca di Indonesia!, Ini Penjelasan Dari BMKG

- 8 Juli 2023, 17:58 WIB
Prakiraan Cuaca di Jakarta Pusat Hari Ini Senin 22 Mei 2023, BMKG Prediksi Cerah Sepanjang Hari
Prakiraan Cuaca di Jakarta Pusat Hari Ini Senin 22 Mei 2023, BMKG Prediksi Cerah Sepanjang Hari /PMJ News

JURNAL SOREANG - Beredar pesan broadcast di media sosial bahwa cuaca dingin di Indonesia belakangan ini terjadi karena jarak bumi dengan matahari dalam titik terjauh saat periode revolusi atau Aphelion.

Dijelaskan bahwa saat berada di titik Aphelion, cuaca di bumi akan cenderung lebih dingin dibanding periode lainnya.

Informasi tersebar dengan sangat cepat dan cukup meresahkan masyarakat. Sebenarnya fenomena Aphelion ini adalah fenomena astronomis yang terjadi setahun sekali pada kisaran bulan Juli.

Baca Juga: Tes IQ: Hanya yang Paling Teliti yang bisa Menjawab dengan Mengetahui Penyebab Kematian Nobita

Sementara itu kondisi cuaca dingin yang terjadi di wilayah Indonesia pada periode bulan Juli tidak terkait dengan fenomena Aphelion.

Saat Aphelion, posisi matahari memang berada pada titik jarak terjauh dari bumi. Kendati begitu, kondisi tersebut tidak berpengaruh banyak pada fenomena atmosfer atau cuaca di permukaan bumi.

Fenomena suhu udara dingin sebetulnya merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau (Juli - September). Saat ini wilayah Pulau Jawa hingga NTT berada pada musim kemarau.

Periode ini ditandai pergerakan angin dari arah timur-tenggara yang berasal dari Benua Australia. Pada bulan Juli, wilayah Australia berada dalam periode musim dingin.

Baca Juga: 2 Pria yang Menyerang Masjid Syiah di Iran Jalani Hukuman Gantung Hari Ini, Simak Kronologi Awalnya

Adanya pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia atau dikenal dengan istilah Monsoon Dingin.

Halaman:

Editor: Rustandi

Sumber: bmkg.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah